Padang Luncurkan Kampung Literasi Tingkatkan Minat Baca

id Kampung Literasi, Kampung Nelayan, Padang

Padang Luncurkan Kampung Literasi Tingkatkan Minat Baca

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah (kiri) menyapa seorang anak putus sekolah yang sedang membaca buku di Kampung Literasi, Kampung Batu, Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Senin (15/5). Kampung Literasi sekaligus rumah baca "Rumah Gadang" di perkampungan nelayan tersebut resmi diluncurkan dalam rangka meningkatkan minat baca anak-anak setempat dan menjadi percontohan di kota itu. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/)

Padang, (Antara Sumbar) - Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) meluncurkan Kampung Literasi di perkampungan nelayan kampung Batu, Batang Arau, guna meningkatkan minat baca masyarakat di daerah setempat, Senin.

"Kampung Literasi merupakan inisiatif dari masyarakat di daerah itu, sehingga dapat menjadi percontohan bagi kampung lainnya," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Padang, usai peresmian Kampung Literasi tersebut.

Ia mengatakan dengan adanya Kampung Literasi dapat mendorong masyarakat untuk gemar membaca, sehingga dapat menghasilkan anak-anak yang cerdas dan berkualitas di kemudian hari.

Mahyeldi berharap agar masyarakat di Kota Padang dapat menyumbangkan buku, pemikiran, pengalaman dan pengetahuan dalam rangka memajukan batang Arau tersebut sebagai kampung literasi.

"Semoga ke depannya dapat lahir relawan-relawan yang dapat bergerak, memajukan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Penggagas Kampung Literasi, Gani SP mengatakan kehadiran Kampung Literasi merupakan hasil swadaya masyarakat, berguna untuk mendidik anak-anak terutama yang putus sekolah agar gemar membaca.

"Kampung Literasi ini diharapkan dapat berkembang lebih baik ke depannya," ujarnya.

Ia menyebutkan koleksi buku yang terdapat di Kampung Literasi itu adalah sebanyak 400 buku.

Ia berharap dapat lebih banyak lagi masyarakat menyumbangkan buku sehingga dapat menambah koleksi di kampung itu.

Sedangkan, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Alwis menilai rendahnya minat baca masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan salah satunya yakni tidak memiliki akses terhadap buku.

Hal inilah yang coba difasilitasi melalui Kampung Literasi yaitu dengan memberikan lima buah buku kepada setiap rumah tangga, khususnya di Kelurahan Batang Arau.

"Setiap orang akan diberi pinjaman lima buah buku selama satu bulan, kemudian buku tersebut diambil dan dipinjamkan kembali kepada tetangga mereka secara bergantian," katanya.

Dengan demikian, setiap orang per tahun akan menghabiskan 60 buku untuk dibaca. Untuk tahap pertama pihaknya akan menyuplai buku untuk Kampung Literasi di kelurahan tersebut. (*)