Sampah Berserakan di Depan Rutan Cipinang

id Aksi pendukung Ahok

Sampah Berserakan di Depan Rutan Cipinang

Aksi pendukung Ahok di depan Rutan Cipinang, Selasa (9/5). (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Sampah bekas makanan dan minuman bertaburan di Jalan Bekasi Timur Raya, tepatnya di depan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, usai massa pendukung terpidana kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melakukan aksi unjuk rasa di depan rutan itu agar Ahok dibebaskan.

Pantauan Antara di lokasi pada Rabu sekitar pukul 05.00 WIB, terlihat sampah-sampah masih banyak berserakan di sepanjang jalan depan Rutan Cipinang. Belum ada pasukan "orange" atau petugas kebersihan yang membersihkan sampah-sampah tersebut.

Di sepanjang rutan Cipinang juga banyak warga yang mengirimkan karangan bunga sebagai tanda dukungan terhadap Ahok yang divonis Majelis Hakim pengadilan Negeri Jakarta Utara selama dua tahun penjara.

Tak jarang pengendara sepeda motor berhenti dan mengabadikan suasana di depan Rutan Cipinang yang dipenuhi sampah-sampah berupa bekas kotak makanan dan minuman kotak dengan menggunakan telepon selulernya.

Massa pendukung Ahok pada Rabu dinihari pun kembali melakukan aksi orasinya yang mendesak agar mereka bisa bertemu langsung dengan Ahok.

Padahal Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta yang juga pasangan Ahok di Pilkada DKI 2017, Djarot Saiful Hidayat sudah mengimbau para pendukungnya agar tidak melakukan aksi yang mengganggu ketertiban umum, termasuk menghambat lalu lintas ruas Jalan Bekasi Timur Raya yang berada di depan Rutan Cipinang.

"Kita tidak boleh mengganggu masyarakat melintasi jalan umum, kalau kalian cinta Pak Ahok," kata Djarot.

Bahkan, Djarot menegaskan bahwa jika ada pendukung Basuki-Djarot yang melakukan tindakan mengganggu kekacauan umum hingga anarkis akan berhadapan dengan dirinya.

"Kalau kalian anarkis, mengganggu orang, kalian akan berhadapan dengan saya," ujar Djarot menegaskan.

Menurut informasi yang diterima, Ahok sudah dipindahkan ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Rabu dinihari. Pemindahan itu dilakukan karena faktor keamanan dan dapat mengganggu petugas yang berada di rutan dalam melakukan penjagaan.

Penghuni rutan pun merasa risih dan merasa tidak nyaman saat massa pendukung Ahok menggelar aksi. (*)