Sumbar Berpotensi Kembangkan Budi Daya Udang Vaname

id Udang Vaname

Sumbar Berpotensi Kembangkan Budi Daya Udang Vaname

Ilustrasi - panen udang vaname. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Padang, (Antara Sumbar) - Sumatera Barat (Sumbar) memiliki potensi besar untuk budi daya udang vaname (litopenaeus vannamei) sebagai salah satu alternatif bagi nelayan daerah ini untuk meningkatkan perekonomian.

"Kita punya tujuh kabupaten dan kota yang terletak di pesisir pantai. Pengembangan budi daya udang bisa pada tujuh daerah ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Yosmeri di Padang, Selasa.

Tujuh kabupaten dan kota itu masing-masing Kabupaten Mentawai, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Kota Padang dan Pariaman.

Saat ini dari tujuh daerah itu baru dua daerah yang mulai mengembangkan budi daya udang vaname yaitu Padang dan Padang Pariaman dengan hasil yang sangat menggembirakan.

Berdasarkan perhitungan pasca panen, dari lahan seluas 6.000 meter persegi (enam kolam) di Nagari Tiram Kecamatan Ulakan Tapakis Padang Pariaman, bisa dihasilkan 7,2 ton udang dengan penjualan rata-rata Rp70 ribu - Rp100 ribu per kilogram.

"Penjualan udang sekitar Rp400 juta. Setelah dikeluarkan operasional, keuntungan bisa mencapai Rp377 juta," tambahnya.

Jumlah itu terhitung cukup besar untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan yang berada di pesisir pantai, karena itu ia mendorong masyarakat pesisir Sumbar untuk ikut mengembangkan budidaya udang vaname tersebut.

Uji coba budi daya udang vaname pada salah satu tambak seluas 500 meter persegi milik kelompok masyarakat di Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Padang juga menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Hal itu bisa menjadi alternatif sumber ekonomi bagi nelayan, mengingat hasil tangkapan yang sudah sangat minim. Apalagi, ketentuan Permen KKP No.71/2016 tentang jalur penangkapan ikan dan alat tangkap ikan menyulitkan nelayan dengan kapal bagan di Sumbar.

Sementara itu, salah seorang pengusaha udang vaname di Padang Pariaman, Yondra Efendi mengatakan salah satu faktor penting dalam usaha tersebut adalah penggunaan kincir.

Kincir digunakan untuk meningkatkan oksigen dalam tambak agar udang tidak mati.

"Dengan pemeliharaan yang baik, usaha ini sangat menguntungkan bagi nelayan," katanya. (*)