Polres Padangpariaman: 425 Personel Sukseskan Operasi Patuh

id Eri Dwi Hariyanto

Polres Padangpariaman: 425 Personel Sukseskan Operasi Patuh

Kapolres Padangpariaman, AKBP Eri Dwi Hariyanto. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Kepolisian Resor (Polres) Padangpariaman, Sumatera Barat, menerjunkan sebanyak 425 personelnya guna menyukseskan Operasi Patuh Singgalang 2017 yang berlangsung dari 9 hingga 22 Mei 2017.

"Pada Operasi Patuh Singgalang ini kita fokuskan untuk penindakan terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran," kata Kapolres Padangpariaman AKBP Eri Dwi Hariyanto usai apel Operasi Patuh Singgalang 2017 di Parit Malintang, Selasa.

Ia mengatakan penindakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengendara agar mematuhi peraturan lalu lintas yang selama ini sering dilanggar.

Pelanggaraan lalu lintas yang sering terjadi di daerah itu yaitu tidak membawa surat-surat kendaraan, surat izin mengemudi, tidak memakai helm serta perlangkapan kendaraan lainnya.

"Selama ini kita hanya menegur pengendara secara persuasif dan sekarang pada Operasi Patuh Singgalang kita tindak secara hukum berdasarkan bukti pelanggaran (tilang)," katanya.

Ia berharap Operasi Patuh Singgalang tersebut dapat meningkatkan kesadaran pengendara terhadap peraturan lalu lintas sehingga menekan angka kecelakaan di daerah itu.

Ia mengimbau masyarakat agar ke depan melengkapi surat dan perlengkapan kendaraan ketika berkendara agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Operasi Patuh tersebut merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Korps Lalu Lintas Polri secara serentak di seluruh Indonesia.

"Kegiatan tersebut untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang kondusif jelang persiapan pengamanan Ramadhan dan Idul Fitri," kata Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa dalam apel gelar pasukan Operasi Patuh 2017 di Jakarta, Selasa.

Pihaknya memerintahkan jajarannya untuk mengedepankan penegakan hukum represif berupa bukti pelanggaran (tilang), terutama bagi para pelanggar lalu lintas yang berpotensi kecelakaan.

"Gunakan tindakan represif tersebut tanpa menyampingkan tindakan mencegah dan mengedepankan sikap humanis" katanya. (*)