Pengamat : Pengembangan Desa Wisata Munculkan Kearifan Lokal

id Desa Wisata

Pengamat : Pengembangan Desa Wisata Munculkan Kearifan Lokal

Desa Wisata Kubu Gadang, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Padang, (Antara Sumbar) - Direktur Pusat Kajian Pariwisata Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Sari Lenggogeni mengatakan dalam pengembangan desa wisata harus memperhatikan kearifan lokal yang akan ditonjolkan.

"Dalam mengembangkan desa wisata harus ada keunikan dari sebuah desa atau nagari sebagai potensi untuk dikembangkan," katanya di Padang, Mingu.

Ia mengatakan keunikan-keunikan tersebut bisa berasal dari kearifan lokal yang ada atau pun potensi alam yang akan menunjang keberadaan sebuah desa wisata.

Menurutnya untuk mengetahui dan menggali potensi tersebut pengembang haruslah memahami strategi indentifikasi destinasi wisata untuk memilih keunikan yang terkuat untuk ditonjolkan.

"Untuk mengidentifikasi keunikan tersebut setidaknya harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan panca indra," kata dia.

Ia menjelaskan sebagai contoh untuk mengidentifikasi berdasarkan panca indra salah satunya melalui indra perasa, maksudnya makanan apa yang bisa diunggulkan dan disajikan pada wisatawan.

Selanjutnya adalah pendengaran, hal ini berkaitan dengan musik tradisi yang bisa ditampilkan untuk selanjutnya dapat dinikmati pengunjung.

"Untuk indra penglihatan adalah bagaimana kita melihat potensi wisata alam untuk memanjakan mata wisatawan pada sebuah desa wisata," katanya.

Sebelumnya Ketua DPD Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumbar, Ian Hanafiah mengatakan daerah ini memiliki potensi untuk pengembangan desa wisata karena kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah berbeda-beda.

"Hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam pengembangan desa wisata adalah pemetaan terkait potensi desa yang akan dijadikan objek desa wisata," katanya. (*)