BPCB: Sawahlunto Berpotensi Sebagai Warisan Budaya Dunia

id Warisan, Budaya, Dunia, Sawahlunto

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar, Sumatera Barat, Nurmatias mengatakan tambang batu bara Ombilin Sawahlunto berpotensi diterima oleh Unesco sebagai warisan budaya dunia.

"Untuk saat ini Sawahlunto merupakan satu-satunya nominasi dari Indonesia yang diusulkan ke Unesco sebagai warisan budaya dunia," katanya di Padang, Rabu.

Ia mengatakan sebelumnya ada dua nominasi yang diusulkan dari Indonesia, yaitu Kota Tua Jakarta dan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto.

Akan tetapi dalam perosesnya, kota tua Jakarta mengundurkan diri sehingga Sawahlunto menjadi satu-satunya nominasi sehingga berpotensi untuk dicatat sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco.

"Hingga 28 September nanti seluruh pihak terkait harus bekerja maksimal dan berpacu dengan waktu untuk mengupayakan kelengkapan data dalam pengusulan," katanya.

Selanjutnya, Nurmatias menjelaskan dalam pengusulan ini akan dilakukan perluasan wilayah guna menambah nilai tawar bagi Sawahlunto untuk kemudian bisa diterima.

Perluasan wilayah dilakukan hingga ke daerah Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.

Menurutnya beberapa kabupaten/kota tersebut merupakan daerah yang dilewati oleh jalur kereta api yang pernah membawa hasil tambang dari Sawahlunto menuju Pelabuhan Teluk Bayur yang ada di Padang.

"Untuk menambah nilai tawar terhadap Kota Tambang Sawahlunto maka kemudian dilakukan perluasan pada beberapa aspek, salah satunya adalah dengan memasukkan jalur kereta api yang memiliki peran penting dalam industri tambang batu bara masa itu," katanya.

Sementara itu Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan, pengusulan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia pada Unesco selanjutnya akan berdampak positif terhadap pariwisata.

"Dengan terdaftarnya Sawahlunto sebagai warisan dunia tentu akan mendatangkan para wisatawan yang akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat," katanya. (*)