Pence: Pernyambutan Jokowi Jadi Memori Sepanjang Hayat

id Wapres AS, Michael Richard Pence

Jakarta, (Antara Sumbar) - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pence menyebutkan bahwa penyambutan Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Indonesia menjadi memori yang akan diingat sepanjang hayat.

Wapres AS yang akrab disapa Mike Pence tiba di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung disambut oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Pence dan istri Karen Pence dipersilakan masuk untuk mengisi buku tamu di Istana Merdeka Jakarta kemudian diajak untuk melakukan Veranda Talks di halaman belakang Istana Merdeka.

Setelah itu keduanya memberikan pernyataan pers bersama lalu menyaksikan pertunjukan kebudayaan tari pendet Bali di Istana Merdeka.

"Terima kasih kepada Presiden Widodo sebagai tuan rumah hari ini. Terima kasih atas keramahtamahannya terhadap keluarga saya, penyambutan yang luar biasa dan berwarna-warni, yang kami dapatkan dari semua orang pagi ini. Ini akan menjadi memori sepanjang hayat," kata Pence.

Menurut Pence, hal itu menjadi kesempatan yang istimewa bagi dirinya untuk berada di Indonesia sebagai kunjungan pertama ke Indonesia untuk merepresentasikan Presiden AS, Donald Trump.

Ia sekaligus menyampaikan salam Presiden Donald Trump kepada Presiden RI Jokowi.

"Saya menjadi orang pertama di kabinet Trump yang berkunjung ke Asia Tenggara, dan Presiden (trump) mengirim saya kemari. Menempatkan saya di sini, sebagai tanda atas penghargaan yang tinggi dari AS atas kemitraan yang strategis dengan Indonesia," katanya.

Pence melihat Indonesia sebagai negara demokrasi kedua dan ketiga terbesar di dunia.

"Termasuk kebebasan, aturan hukum, HAM, dan keberagaman yang religius. AS bangga bisa berpartner dengan Indonesia. Untuk mempromosikan dan melindungi nilai-nilai ini, yakni hak-hak setiap orang," katanya.

Pence mengaku bersama Presiden Widodo berdiskusi tentang Presiden Trump dan Indonesia, di mana kedua belah pihak akan bekerja secara lebih dekat dan bersama-sama, untuk keuntungan bersama antara kedua negara dan rakyat kedua negara, sekaligus benefit bagi Asia Tenggara secara keseluruhan. (*)