Agam akan Bagikan Satu Juta Tanaman Produktif

id Agam, Bagikan, Satu, Juta, Tanaman

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menargetkan untuk membagikan satu juta bibit tanaman produktif atau jenis tanaman yang dapat menghasilkan buah kepada warga daerah itu pada 2017.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam Yulnasri di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan satu juta bibit tanaman produktif ini terdiri atas manggis, jengkol, petai, kemiri, pinang, pala, kelengkeng, rambutan, mangga dan nangka, masing-masing tanaman sebanyak 100.000 batang.

"Satu juta bibit tanaman produktif ini baru dari Pemda Agam dan belum termasuk bantuan dari pemerintah pusat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lainnya," katanya.

Saat ini, tambahnya tanaman ini sedang dalam proses pembibitan di Kebun Bibit Permanen (KBP) di Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung.

Setelah besar, bibit tanaman itu diserahkan kepada warga yang tersebar di 16 kecamatan.

Bibit tanaman ini akan ditanam di lahan pertanian warga, hutan rakyat dan di daerah perbukitan.

Menurut dia, target satu juta tanaman produktif ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, karena buahnya dijual di pasar tradisional dan pedagang pengumpul.

Selain itu, untuk menjaga kelestarian hutan yang ada di Agam, sehingga daerah tersebut terhindar dari bencana alam.

"Ini target kami dalam membagikan bibit tanaman produktif, karena buah bisa dijual dan mereka tidak akan menebang pohon itu," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria menambahkan target membagikan satu juta bibit tanaman ini merupakan tindak lanjut dari program Agam Menyemai yang telah digalakan semenjak lima tahun lalu.

Semenjak program ini diluncurkan, sekitar puluhan juta bibit tanaman yang telah dibagikan warga dan tanaman itu sudah besar dan berbuah.

"Fungsi program Agam Menyemai ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan penghijauan," katanya.

Kedepan, Pemkab Agam akan menyiapkan pengolahan pasca panen dan mencarikan lokasi pemasaran.

"Dengan cara ini, masyarakat tidak kesulitan untuk memasarkan hasilnya setelah panen," katanya. (*)