Seekor Anak Macan Dahan di TMSBK Mati

id Macan Dahan, TMSBK, Bukittinggi

Seekor Anak Macan Dahan di TMSBK Mati

Kepala Bidang Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Ikbal. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Seekor anak macan dahan berumur empat bulan koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mati pada Senin (17/4) malam.

Kepala Bidang TMSBK Bukittinggi, Ikbal di Bukittinggi, Selasa, mengatakan tiga hari sebelum kematian anak macan dahan itu menunjukkan kondisi kesehatan kurang stabil.

"Saat itu kami langsung evakuasi dan karantina di klinik dengan memberikan pengobatan dan tambahan vitamin hingga pada Minggu (16/4) sore kondisinya tampak kembali pulih," katanya.

Namun pada Senin (17/4) anak macan dahan berusia empat bulan tersebut kembali menurun sehingga pihak medis memberikan pengobatan dan infus namun mati pada malam harinya sekitar pukul 20.30 WIB.

Ia menerangkan satwa tersebut sebelumnya pernah jatuh pada 31 Maret 2017 saat sedang bermain bersama seekor anak macan dahan lainnya dan belajar memanjat di kandang.

"Setelah terjatuh memang menunjukkan kondisi diam dan terkejut namun tidak lama kembali normal. Saat ini kami belum dapat pastikan penyebab kematiannya dan perlu dilakukan pembedahan untuk tahu penyebab pasti kematian," katanya.

Menurutnya, dengan karakter macan dahan yang suka memanjat umur empat bulan termasuk dalam umur yang rawan.

Sementara Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Toto Indrawanto mengatakan terkait tindakan yang akan diambil bila terjadi kematian satwa perlu diketahui terlebih dahulu penyebab kematiannya.

"Bila karena usia yang sudah tua, mau bagaimana lagi. Kecuali bila nutrisi tidak pas atau kelalaian lain kami akan beri teguran karena BKSDA juga punya kegiatan melakukan evaluasi terhadap lembaga konservasi di Sumbar," katanya.

Evaluasi yang dilakukan terhadap lembaga konservasi di antaranya meliputi kondisi kandang, kondisi pakan, keramahan sumber daya manusia yang bertugas terhadap satwa dan evaluasi terhadap manajemen.

"Sejauh ini dari evaluasi yang telah dilakukan, TMSBK masih lebih baik dari tiga lembaga konservasi lain yang ada di Sumbar," ujarnya.

Ia mengatakan akan melakukan mengecek hasil rekam medis dari anak Macan Dahan terlebih dahulu untuk dapat memastikan penyebab kematian. (*)