PPDI: Ketangguhan Bencana Libatkan Penyandang Disabilitas

id PPDI, Ketangguhan, Bencana, Bukittinggi

PPDI: Ketangguhan Bencana Libatkan Penyandang Disabilitas

Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Padang, Icun Sulhadi. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Icun Sulhadi mengharapkan pendidikan mengenai ketangguhan bencana dapat melibatkan para penyandang disabilitas.

"Secara umum, perhatian bagi penyandang disabilitas saat bencana belum maksimal sehingga banyak menjadi korban dan ini perlu diantisipasi agar mereka dapat melindungi dan menyelamatkan diri," katanya di Bukittinggi, Kamis.

Hal itu ia sampaikan dalam Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana Inklusif bagi Disabilitas di Bukittinggi dengan tema "Mewujudkan Kota Bukittinggi Tangguh Bencana Secara Inklusif.

Ia menerangkan dalam situasi bencana, disabilitas dikelompokkan dalam tiga kondisi yakni memiliki potensi evakuasi mandiri, kondisi hanya mampu melindungi diri namun tidak mampu evakuasi mandiri dan kondisi tidak mampu melindungi diri dan evakuasi mandiri.

"Untuk kondisi yang masih mampu, perlu dilibatkan dalam pembekalan kemampuan dalam menghadapi bencana apalagi Bukittinggi merupakan salah satu daerah rawan gempa," ujarnya.

Menurutnya dengan keterampilan tanggap bencana yang diberikan, diharapkan penyandang disabilitas dapat mengembangkan keterampilan tersebut sehingga dapat berperan pula saat menghadapi bencana.

"Yang paling penting penyandang disabilitas harus mampu mengidentifikasi benda di sekitarnya mana yang dapat membahayakan dan mana yang dapat melindungi diri sendiri," katanya.

Ia menyebutkan pendidikan mengenai kebencanaan sudah menjadi program dari Kementerian Pendidikan namun hal itu masih pengetahuan secara umum.

"Kami harapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai 'leading sector' juga memiliki program sebagai tindaklanjutnya untuk menambah kemampuan dalam menghadapi bencana," ujarnya.

Staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bukittinggi, Reinaldo mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah setempat dalam kesiagaan menghadapi bencana yaitu melalui sosialisasi, simulasi dan pelatihan kebencanaan dan penyediaan sarana saat keadaan darurat.

"Dalam rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang sedang dibahas, sudah disiapkan jalur evakuasi yang juga diperuntukkan bagi penyandang disabilitas," ujarnya.

Hal itu juga akan disinkronkan dengan program BPBD setempat yaitu mengupayakan sarana pendukung seperti petunjuk evakuasi yang dapat dibaca para penyandang disabilitas.

Sebagai daerah dengan potensi gempa, dalam ranperda RTRW pemerintah berupaya melakukan penguatan fisik lingkungan agar warga yang berada di lokasi rawan pindah ke lokasi yang lebih aman.

"Sosialisasi ini mengingatkan kembali pentingnya perhatian bagi disabilitas. Diupayakan pendidikan kebencanaan di Desa Tangguh yang ada di setiap kelurahan akan lebih melibatkan penyandang disabilitas," katanya. (*)