Kemenristekdikti Dorong Asesor Jadi Duta Pengembangan Kampus

id Kemenristekdikti, Asesor, Duta, Kampus

Padang, (Antara Sumbar) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan mendorong penilai akreditasi atau asesor Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT).

Pemeriksa akreditasi PT untuk juga menjadi duta pengembangan kampus.

"Dosen yang merupakan asesor bukan hanya bertugas menilai nantinya akan menjadi pencerah dalam mengenalkan program pembangunan kampus," kata Ketua Dewan Eksekutif BAN PT Prof T Basaruddin usai menjadi narasumber dalam rapat koordinasi Kopertis se-Indonesia, di Padang, Rabu.

Dia menyebutkan selama ini dosen yang ditunjuk sebagai asesor kadang tidak berperan dalam mengembangkan institusinya akibat tidak adanya koordinasi dengan pimpinan.

Akibatnya ada stigma asesor program studi atau perguruan tinggi hanya bertugas menilai dokumen borang akreditas perguruan tinggi lainnya.

Sebab, tambahnya salah satu indikator menjadi asesor yang telah ahli dalam menilai sekaligus menyelenggarakan pendidikan tinggi yang sesuai.

Dengan keahlian tersebut, ujarnya dapat bermanfaat untuk membantu kemajuan kampusnya, baik asesor dari perguruan tinggi negeri maupun swasta.

"Termasuk memberikan pelatihan atas program-program dan inovasi baru dari Kemenristekdikti," katanya.

Sebagai contoh, ujarnya rencana pengembangan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) yang bisa ikut disosialisasikan oleh asesor.

Salah satunya, sebut dia rencana integrasi dengan sistem Pangkalan Data Pendidikan Dikti (PD-Dikti), asesor bisa memberikan informasi keterkaitan jumlah dosen dengan jumlah mahasiswa, dan informasi sebagainya.

"Upaya ini dilakukan untuk mempercepat pemerataan kualitas akreditasi kampus di seluruh Indonesia," ujar dia.

Senada itu Koordinator Kopertis Wilayah X Prof Herri juga akan mendorong dosen yang juga asesor di wilayah kerjanya untuk lebih berperan dalam pengembangan institusinya.

Bukan hanya kampus tempat kerjanya saja, namun kampus lain sebagai langkah memeratakan kualitas.

Salah satu yang harus dimunculkan untuk itu, ujarnya yakni memupuk persamaan persepsi di antara para asesor.

Intinya untuk memajukan perguruan tinggi di Indonesia di mata dunia, ujarnya. (*)