KKP Dorong Edukasi Penyu Masuk Ektrakurikuler

id KKP, Edukasi, Penyu, Ekstrakurikuler

KKP Dorong Edukasi Penyu Masuk Ektrakurikuler

Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Andi Rusandi (kiri) melepas anak penyu di Pantai Pariaman, Selasa (11/4). (ANTARA SUMBAR /Aadiaat M. S.)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI mendorong pemerintah daerah menjadikan edukasi tentang penyu masuk ke ekstrakurikuler sekolah.

"Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati namun beberapa di antaranya ada yang telah menjadi spesies langka salah satunya penyu," kata Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Andi Rusandi saat mengunjungi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi Penyu Pariaman, Sumatera Barat, Selasa.

Ia mengatakan Indonesia harus ikut melestarikan penyu terlebih enam dari tujuh jenis penyu di dunia yang ada di negara ini.

Ia mengatakan dengan kondisi tersebut Indonesia harus berbangga serta ikut melestariskan keberadaan penyu dengan tidak merusak habitatnya.

Melalui edukasi penyu masuk ekstrakurikuler maka siswa dapat mengetahui seputar tentang penyu sehingga ke depan ikut melestarikannya.

"Paling tidak sekolah yang dekat konservasi penyu seperti Kota Pariaman yang terdapat konservasi memasukkan edukasi penyu ke ekstrakurikuler," katanya.

Namun ia menyarankan setelah edukasi penyu dimasukkan ekstrakurikuler pengaturan kapasitas kunjungan juga harus diperketat karena penyu sensitif dengan suara dan cahaya.

"Negara lain pun telah mulai melakukan pembatasan kunjungan itu," ujarnya.

Menurutnya konservasi penyu di Pariaman sudah cukup baik karena sudah menjadi sarana edukasi dan pariwisata terlebih telah ada pembagian zonasi seperti Pulau Kasiak, Angso, dan Tangah.

"Dan bahkan saya lihat dari daftar tamu wisatawan Australia juga datang ke sini," kata dia.

Sementara itu, Pengelola UPT Konservasi Penyu Pariaman Irwan mengatakan saat ini pihaknya sedang menunggu peraturan dari pemerintah provinsi untuk menentukan arah konservasi itu ke depannya.

"Apakah ke depan UPT ini sepenuhnya ke konservasi atau ekoturisme," ujarnya.

Ia mengatakan apabila dijadikan UPT itu ke arah konservasi dan ekoturisme maka akan mendatangkan banyak manfaat.

Ia menjelaskan manfaat tersebut seperti selain konservasi penyu juga memberi edukasi kepada wisatawan agar mencitai penyu.

"Selain itu masyarakat setempat juga diuntungkan karena wisatawan membeli produk yang dijual masyarakat," katanya. (*)