Warga Sumbar Tuntut Penutupan Tempat Maksiat

id Unjuk Rasa, Tempat, Maksiat, padang

Padang, (Antara Sumbar) - Ratusan warga yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Sumatera Barat dan Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) menuntut penutupan tempat hiburan berbau maksiat di Kota Padang.

Dalam unjuk rasa yang mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian di Padang, Senin, massa GNPF MUI dan FMM juga menuntut penutupan tempat pembakaran mayat di kawasan padat penduduk, kota setempat.

Pengunjuk rasa yang terdiri atas laki-laki dan kaum perempuan itu berkumpul di Masjid Nurul Iman, kemudian massa berjalan kaki melintasi sejumlah ruas jalan menuju Masjid Muhammadan di kawasan Pondok, Kota Padang.

Sebelumnya massa juga menggelar orasi di Masjid Nurul Iman, sekitar 180 menit. Dalam orasinya, Sekjen GNPF MUI Sumbar, Muhammad Sidik menuntut pemerintah agar lebih tegas menindak tempat hiburan yang berbau maksiat.

Setelah orasi di Masjid Nurul Iman, ratusan warga tersebut menuju Masjid Muhammadan yang berdekatan dengan lokasi tempat pembakaran mayat atau krematorium yang dikelola "Himpunan Bersatu Teguh" di kawasan Pondok.

Para pengunjuk rasa juga membawa sejumlah spanduk dan poster, antara lain berbunyi "tutup krematorium, tutup tempat maksiat pub dan karaoke' tangkap pendatang tanpa identitas dan tolak paham komunis" di Ranah Minang.

Sepanjang perjalanan, pengunjuk rasa laki-laki yang sebagian memakai serban dan perempuan bercadar juga melafazkan takbir "Allahu Akbar". Aksi ratusan umat Islam di "Ranah Minang" itu berjalan tertib dan mendapat perhatian warga lainnya.

Sekretaris Jendral GPNF MUI Sumbar, Muhammad Sidiq mengatakan aksi ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang belum memberikan solusi terkait keberadaan tempat pembakaran mayat di lokasi padat penduduk.

Kemudian pihaknya juga menuntut penutupan tempat hiburan malam yang sudah meresahkan karena akan merusak generasi muda di kota ini.

"Kami butuh komitmen pemerintah agar serius dalam penanganan persoalan ini," katanya.

Pengamanan unjuk rasa itu dipimpin Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz. Dalam aksi unjuk rasa GNPF MUI dan FMM itu Polresta mengerahkan 900 personel. (*)