Dua Kecamatan di Langkat Banjir

id Banjir, Langkat, Sumut

Dua Kecamatan di Langkat Banjir

(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Langkat, Sumut, (Antara Sumbar) - Dua kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami banjir yang sangat parah diakibatkan curah hujan tinggi sehingga sungai yang ada meluap.

Seperti di Kecamatan Tanjungpura terdapat enam desa kini yang terdampak banjir namun belum ada warga yang mengungsi, kata Camat Tanjungpura Surianto di Tanjungpura, Jumat.

Surianto menjelaskan enam desa yag terdampak banjir itu terdiri dari Kelurahan Pekan Tanjungpura, Desa Paya Perupuk, Desa Pekubuan, Desa Teluk Bakung, Desa Baja Kuning, dan Desa Pematang Cengal Barat.

"Untuk sementara dari data yang dihimpun di lapangan ada sekitar 500 kepala keluarga yang terdampak banjir akibat meluapnya sungai Batang Serangan," katanya.

Selain itu juga terdapat lima titik tanggul yang jebol diantaranya empat titik di Desa Pematang Cengal barat dan satu titik di desa Pekubuan.

"Tanggul ini jebol akibat derasnya air yang menghantam tanggul sehingga sekarang ini belum bisa diperbaiki walaupun sempat diusahakan untuk diatasi," ucapnya.

Sementara itu dari Kecamatan Sei Lepan juga dilaporkan beberapa kawasan mengalami banjir, namun pendataan masih dilakukan di lapangan berapa banyak kediaman warga yang terkena.

"Petugas kita bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih melakukan pendataan di lapangan sehingga belum diketahui secara pasti berapa rumah warga ayang terdampak akibat banjir yang terjadi," kata Camat Sei Lepan Faisal Matondang.

Camat Wampu Samsul Adha yang dihubungi mengatakan kawasannya memang belum terdampak banjir, namun akibat derasnya air sungai yang melanda satu jembatan gantung yang berada di desa Mekar Jaya kini putus total.

"Ada jembatan gantung yang putus total namun demikian upaya perbaikan sudah dilakukan dilapangan oleh warga sekarang ini," kata Samsul Adha.

Dari Kecamatan Padang Tualang juga terdampak banjir di Dusun Paluh Medan Desa Besilam, akibat meluapnya sungai yang ada dikawasan itu, namun warga belum ada yang mengungsi. (*)