Bulog Sumbar Bangun Gudang di Mentawai

id Benhur Ngkaimi

Bulog Sumbar Bangun Gudang di Mentawai

Kepala Bulog Divre Sumbar, Benhur Ngkaimi. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Bulog Divre Sumatera Barat berencana dalam tahun ini membangun dua gudang baru di Padang dan Kabupaten Mentawai.

"Tahun ini Bulog memiliki program bangun gudang secara nasional. Kita usulkan dua untuk Sumbar," kata Kepala Bulog Divre Sumbar Benhur Ngkaimi di Padang, Jumat.

Menurut dia, untuk membangun bangun gudang tersebut Bulog harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, karena Bulog tidak boleh lagi melakukan pengadaan tanah.

"Koordinasi sudah kita laksanakan. Bahkan untuk Mentawai, Pemkabnya bersedia menghibahkan tanah pada empat pulau," katanya.

Hanya saja untuk tahap awal menurut Benhur pihaknya hanya akan membangun satu gudang di Tua Peijat Mentawai.

"Bangunannya akan cukup untuk menampung beras sebanyak 500 ton," katanya.

Ia menyebutkan gudang di Mentawai sangat dibutuhkan karena memudahkan proses distribusi.

"Kami berharap tahun ini gudang tersebut bisa selesai dan tahun depan diatribusi ke Mentawai lebih lancar," ujar dia.

Alokasi pagu rastra untuk Sumbar pada 2017 sesuai SK pagu gubernur masing-masing untuk Kepulauan Mentawai 1.669 ton untuk 9.273 KPM, Pesisir Selatan 3.698 ton untuk 21.868 KPM, Solok 3.698 ton untuk 20.545 KPM.

Kemudian Kabupaten Sijunjung alokasi rastra 1.943 ton untuk 10.799 KPM, Tanah Datar 3.018 ton untuk 16.771 KPM, Padang Pariaman 3.530 ton untuk 19.615 KPM, Agam 4.250 ton untuk 23.612 KPM.

Lalu, Limapuluh Kota sebanyak 4.041 ton untuk 22.451 KPM, Pasaman 3.271 untuk 18.174 KPM, Solok Selatan 1.488 ton untuk 8.268 KPM, Dharmasraya 1.549 untuk 8.609.

Kabupaten Pasaman Barat 4.317 ton untuk 23.987 KPM, Kota Solok 406 ton untuk 2.256 KPM, Sawahlunto 180 ton untuk 1.003 KPM, Padang Panjang 382 ton untuk 2.123 KPM.

Selanjutnya Bukittinggi 523 ton untuk 2.908 KPM, Payakumbuh 1.034 ton untuk 5.745 KPM dan Pariaman 536 ton untuk 2.983 KPM.

Sementara untuk Kota Padang pada 2017 disalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai pengembangan program rastra. (*)