Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengkaji pengembangan pariwisata daerah dari sejumlah warisan budaya atau peninggalan yang belum tergarap.
"Selama ini tujuan wisatawan lebih banyak ke wisata alam. Di Bukittinggi ada banyak bangunan lama yang berpotensi dikembangkan sebagai tujuan wisata budaya," kata Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Erwin Umar di Bukittinggi, Rabu.
Ia menilai salah satu objek yang berpotensi menjadi tujuan wisata budaya yaitu Penjara Lama karena berada di lokasi strategis yaitu di Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Penjara Lama telah dihibahkan oleh pemerintah pusat pada September 2016 dan saat ini masih dalam proses kelengkapan administrasi. Kami upayakan agar bangunan itu dapat dengan segera dimanfaatkan dan menambah pendapatan bagi daerah," ujarnya.
Erwin menerangkan Penjara Lama berada di tengah kota dengan halaman yang cukup luas untuk dibuat 'medan nan balinduang' sebagai tempat atraksi seni budaya daerah dari para seniman sehingga dapat menjadi destinasi baru dan menghidupkan kota.
Dalam rencana pengembangannya, bangunan asli Penjara Lama tetap dipertahankan dan dijadikan sebagai museum edukasi serta menyediakan tempat bagi seniman dan pengrajin memamerkan hasil karya seperti lukisan maupun produk kerajinan daerah seperti bordir kerancang.
"Lokasi itu juga akan dikembangkan sebagai lokasi kuliner. Warga yang dibina dari Dinas Sosial atau bidang ketenagakerjaan dapat memanfaatkannya untuk menjalankan usaha," katanya.
Ia menyebutkan pengembangan objek wisata budaya itu memerlukan kerjasama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan dan lainnya serta memerlukan dukungan dari pihak ke tiga karena tidak memungkinkan bila hanya mengandalkan APBD.
"Selain Penjara Lama masih ada bangunan lama lain yang terbengkalai namun berpotensi untuk dikembangkan seperti Hotel Centrum dan Stasiun Kereta Api Lama. Namun rencana ini perlu kajian lintas sektoral di samping statusnya bukan milik pemerintah daerah," ujarnya.
Ia mengharapkan secara bertahap pengembangan wisata budaya dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pihak yang terkait untuk menambah destinasi wisata dan menjaga kunjungan wisatawan ke daerah itu. (*)
Berita Terkait
LSF RI edukasi masyarakat Agam tentang gerakan nasional budaya sensor mandiri
Rabu, 24 April 2024 14:27 Wib
ISI Padang Panjang lestarikan Silek Galombang Duobaleh
Jumat, 19 April 2024 15:02 Wib
Flipper's santuni 100 anak yatim piatu Padang Panjang
Minggu, 31 Maret 2024 10:20 Wib
Ketua MPR: Penguatan partai penting untuk jaga budaya demokrasi
Sabtu, 30 Maret 2024 19:28 Wib
Balai Bahasa Sumbar, berikan penyuluhan bagi tenaga profesional dan calon tenaga profesional di Padang Panjang
Kamis, 28 Maret 2024 9:08 Wib
Cagar budaya Masjid Raya Pariaman
Jumat, 22 Maret 2024 14:12 Wib
Pj. Wako Padang Panjang pimpin TSR I di Masjid Taqwa dan serahkan bantuan
Selasa, 19 Maret 2024 7:10 Wib
Silaturrahmi dengan Guru Silek Taralak, Hendri Septa Minta Lestarikan Budaya Lewat Pencak Silat
Sabtu, 2 Maret 2024 19:44 Wib