Selama Tiga Bulan, Polres Bukittinggi Ungkap 17 Kasus Narkoba

id Narkoba, Polres, Bukittinggi

Selama Tiga Bulan, Polres Bukittinggi Ungkap 17 Kasus Narkoba

Kejari Bukittinggi memusnahkan narkoba dan obat keras. (ANTARA SUMBAR/Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Kepolisian Resor Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat sebanyak 17 kasus narkoba sepanjang Januari hingga Maret 2017.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bukittinggi, AKP Efriandi Aziz di Bukittinggi, Rabu, mengatakan kasus tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama yaitu sebanyak 15 kasus.

Ia merinci dari 17 kasus itu, Polres Bukittinggi mengamankan barang bukti berupa 1.085,14 gram ganja, 17,17 gram sabu-sabu dan tiga butir ekstasi dengan tersangka berjumlah 22 orang.

Sementara pada Januari hingga Maret 2016 pihaknya mengamankan barang bukti narkoba jenis ganja seberat 312,25 gram dan sabu-sabu seberat 139,09 gram dengan tersangka berjumlah 21 orang.

"Kita tahu peredaran narkoba bisa menyasar siapa saja. Bila pelakunya gencar, polisi tentu harus lebih gencar pula memberantas dan mengungkapnya," ujarnya.

Ia menerangkan sebagai salah satu upaya memberantas peredaran narkoba, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan Operasi Anti Narkotik (Antik) Singgalang 2017 yang mengedepankan tindakan represif.

"Operasi Antik merupakan operasi kewilayahan dan Polres Bukittinggi dalam kegiatan ini juga libatkan unit lain seperti Satuan Reserse Kriminal, Intel, Binmas dan Lalu lintas," katanya.

Sasaran operasi yang dilakukan sejak 26 Maret hingga 8 April 2017 itu yakni para pengguna, pengedar, penyalahgunaan dan bandar narkoba.

"Dalam kegiatan ini yang diutamakan memang tindakan represif namun upaya pencegahan tetap dilakukan dan di luar Operasi Antik sudah rutin dilakukan unit Binmas melalui penyuluhan ke sekolah-sekolah dan masyarakat," katanya.

Pihaknya mengharapkan masyarakat setempat turut berperan aktif memberantas peredaran narkoba dengan melaporkan sekitarnya menemukan kecurigaan-kecurigaan di lingkungan sekitar.

"Polisi memang harus gencar dan melibatkan unit lain. Bagi masyarakat mulai dari keluarga agar selalu mengawasi dan saling mengingatkan anggota keluarga dari bahaya narkoba," ujarnya. (*)