Agam Cetak 10 Hektare Kolam-Mina Padi

id kolam, mina padi,

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat akan mencetak 10 hektare kolam air deras dan mina padi dalam upaya mencapai target produksi padi tahun ini 30 ribu ton.

"Seluas 10 hektare itu terdiri dari kolam air tenang sebanyak lima hektare dan mina padi sebanyak lima hektare," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto, di Lubuk Basung, Selasa.

Khusus kolam air tenang, menurutnya, akan dikembangkan di Kecamatan Ampek Nagari dan Palembayan. Sedangkan untuk mina padi di Kecamatan Tanjung Raya, Lubuk Basung, Tilatang Kamang, dan Kamang Magek.

"Agar program ini berjalan dengan baik, kami akan memberikan bantuan bibit dan pakan ikan," katanya lagi.

Selain mencetak kolam air deras dan mina padi, pihaknya juga memberikan bantuan dua juta bibit ikan nila dan mas kepada pembudidaya ikan air tenang yang tersebar di daerah itu.

Upaya itu bertujuan untuk mengalihkan ketergantungan produksi ikan dari Danau Maninjau ke daerah lain, sehingga target produksi ikan air tawar pada 2017 sebanyak 30 ribu ton akan tercapai, ujarnya lagi.

"Kami terus melakukan terobosan agar target ini tercapai," katanya.

Ia mengakui target produksi ikan pada 2017 berkurang 60.000 ton dibandingkan 2016 seberat 90.000 ton.

Target produksi itu berkurang sekitar 55 persen, akibat keramba jaring apung atau KJA di Danau Maninjau tidak beroperasi lagi, setelah danau vulkanis tersebut tercemar berat sehingga ikan mati keracunan.

Dia menyatakan selama ini KJA Danau Maninjau merupakan penyumbang produksi ikan air tawar terbanyak di Agam sekitar 80 persen.

Pada 2016, produksi ikan air tawar ditargetkan 90.000 ton, dan realisasinya hanya 53.000 ton. Tidak tercapai target itu akibat ikan KJA di Danau Maninjau mati keracunan sekitar 30.000 ton.

Anggota DPRD Agam Irfan Imran mendukung terobosan yang dilakukan dinas terkait dalam mencapai target produksi ikan.

Namun pihaknya berharap agar dinas itu selalu memberikan pendampingan dan penyuluhan ke pembudidaya ikan.

"Tanpa pendampingan maka program ini tidak berjalan dengan baik dan target produksi tidak tercapai," katanya pula. (*)