Sarilamak, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendukung Program Akselerasi, Sinergi, Inklusi Pangan atau AKSI Pangan yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kabupaten Limapuluh Kota.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat dihubungi dari Sarilamak, Sabtu, mengatakan dengan adanya program tersebut akan berdampak lansung kepada masyarakat Sumbar.
"Karena dengan turunnya perbankan ke dunia pertanian secara konkrit maka bisa mendapatkan hasil yang nyata dan konkrit," ujar dia.
Menurutnya program tersebut sangatlah cocok karena Sumbar adalah provinsi agraris, dan hampir 50 persen masyarakatnya bergerak pada sektor pertanian.
Kemudian, sebagian besar aktivitas di daerah itu arahnya ke sektor pertanian serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar 23,08 persen (tertinggi) juga dalam sektor pertanian.
Gubernur menilai dengan turunnya lembaga keuangan dapat membantu pembiayaan bagi petani yang nantinya akan mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana nawa cita kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla.
Ia mengatakan dengan ada program tersebut OJK telah memberikan arahan kepada seluruh lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan untuk ikut serta membantu petani.
Irwan menambahkan, keterlibatan perbankan membantu petani tidak hanya pada program AKSI Pangan, tapi sebelumnya juga ada Triarga Model yang memberikan modal untuk beternak sapi dan ansuransi menjadi ternaknya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan Program AKSI Pangan merupakan upaya nyata bersama Kementerian terkait serta pelaku industri jasa keuangan untuk mempercepat dan meningkatkan pembiayaan sektor pangan khususnya pada sebelas komoditi utama pangan.
"Nantinya diharapkan dengan aksi ini dapat menjawab masalah terbatasnya akses pembiayaan khususnya di sektor ketahanan pangan yakni pertanian, kehutanan, perkebunan, dan perikanan, sebutnya.
Pihaknya berharap agar Program AKSI Pangan yang diluncurkan menjadi gerakan nasional dalam memperkenalkan dan mengimplementasikan skema pembiayaan secara rantai nilai menjadi momentum percepatan akses keuangan di sektor pangan.
Program tersebut diikuti oleh 23 pelaku industri keuangan bank maupun non bank serta 3 perusahaan financial technology (fintech) atau e-commerce yang memiliki bisnis inti di sektor pertanian dan pangan. (*)
Berita Terkait
Tujuh daerah di Sumbar gelar gladi bencana gempa dan tsunami
Rabu, 24 April 2024 19:57 Wib
Kemenkumham Sumbar ikuti diskusi publik Naskah Akademik Ranperda DPRD Pasaman
Rabu, 24 April 2024 19:54 Wib
Orientasi Awal calon ASN Kemenkumham Sumbar, Kadivmin beri pembekalan dan pelaksanaan Tusi
Rabu, 24 April 2024 19:11 Wib
Kejari Pasaman Barat nilai perkara pencabulan persoalan serius dan harus ada penanganan
Rabu, 24 April 2024 18:14 Wib
Pemkot Bukittinggi raih Penghargaan BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 24 April 2024 15:40 Wib
Personel Lapas Bukittinggi terbatas, Legislator DPD RI lakukan peninjauan
Rabu, 24 April 2024 15:38 Wib
Kemenkumham Sumbar-DPRD Dharmasraya kerjasama naskah akademik ranperda
Rabu, 24 April 2024 15:32 Wib
Rp416,84 juta, Unand terima pendanaan PKM dari Kemendikbudristek
Rabu, 24 April 2024 15:30 Wib