Sequis Life Santuni Puluhan Disabilitas Pesisir Selatan

id Penyandang, Disabilitas, Pesisir Selatan

Sequis Life Santuni Puluhan Disabilitas Pesisir Selatan

Ilustrasi - Seorang penyandang disabilitas mengoperasikan komputer jinjing atau laptop saat pelatihan Teknologi Informasi (TI). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Painan, (Antara Sumbar) - Asuransi Jiwa Sequis Life melalui Yayasan Peduli Tuna Daksa menyantuni puluhan penyandang disabilitas di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, bertempat di Painan, Selasa.

Kepala Administrasi Yayasan Peduli Tuna Daksa, Syaid Kan usai kegiatan mengatakan terdapat 26 orang yang berikan kaki palsu secara cuma-cuma.

"Kaki palsu tersebut berbahan dasar pipa dan beberapa bagiannya di impor dari India, jika ditotal harga kaki palsu secara keseluruhan mencapai 17 juta rupiah," kata dia.

Ia berharap melalui kegiatan itu penyandang disabilitas khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu bisa terbantu.

"Minimal mereka yang mendapatkan kaki palsu bisa beraktivitas lebih banyak daripada sebelum mendapatkannya," kata Syaid.

Ia menambahkan dalam setahun Yayasan Peduli Tuna Daksa menargetkan menyantuni 1.000 penyandang disabilitas di seluruh tanah air.

"Khusus wilayah Sumatera Barat ini merupakan tahun ke tiga dan di Pesisir Selatan ini yang pertama kalinya," katanya lagi.

Ketua Tim Penggerak PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni didampingi Bupati setempat, Hendrajoni mengatakan akan terus menjalin kerjasama dengan Yayasan Peduli Tuna Daksa agar seluruh disabilitas di daerah itu bisa dijangkau.

"Saat ini baru ada 26 orang, target kami kegiatan berikutnya bisa menjangkau seratusan disabilitas," katanya.

Salah seorang penerima santunan kaki palsu asal Nanggalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, Zaitul Ikrar, bersyukur atas bantuan yang diterimanya.

Bapak satu anak itu berharap agar kegiatan serupa digelar berkelanjutan sehingga disabilitas lainnya bisa juga menikmati santunan.

"Mudah-mudahan dengan kaki palsu ini saya bisa bergerak lebih banyak dan pastinya bisa kembali menghidupkan ekonomi keluarga," katanya. (*)