Pelajaran Bahasa Tingkatkan Kemampuan Pekerja

id Jon

Pelajaran Bahasa Tingkatkan Kemampuan Pekerja

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar John Kenedy Azis (kiri) sedang menyosialisasikan peluang kerja luar negeri dan migrasi aman 2017 di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu (18/3). (Aadiaat/Antara Sumbar)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar John Kenedy Azis meminta pemerintah daerah mengarahkan dinas terkait untuk memprioritaskan pelajaran bahasa guna meningkatkan kemampuan pekerja.

"Selama ini pekerja Indonesia sulit mendapatkan pekerjaan karena bermasalah pada bahasa terutama Bahasa Inggris," kata John Kenedy Azis saat Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman 2017 di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu.

Ia mengatakan dengan pekerja Indonesia tidak menguasai Bahasa Inggris maka pekerja Indonesia akan sulit bersaing di luar negeri bahkan di negeri sendiri.

Apalagi sekarang Indonesia terikat dengan Masyarakat Ekonomi Asean sehingga orang yang negaranya tergabung ke dalam negara ASEAN bebas memasuki Indonesia untuk memperoleh pekerjaan, katanya.

"Begitu juga orang Indonesia juga bisa bekerja di negara yang tergabung ke dalam negara ASEAN," ujar dia.

Sehubungan dengan itu, belum lama ini dirinya bertemu dengan Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dalam perbincangan mereka bahwa bursa efek tengah menerima karyawan baru, kata dia.

Pada penerimaan karyawan dari BEI tersebut ada sekitar 900 orang pelamar dan 65 persen pelamar berasal dari luar negeri sedangkan selebihnya dari Indonesia.

"35 persen pelamar dari Indonesia itu pun kalah bersaing dengan pelamar dari luar negeri," ujar dia.

Ia mengatakan yang mengalahkan pelamar Indonesia tersebut yaitu karena pelamar Indonesia tidak begitu manguasai Bahasa Inggris.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah dan pihak sekolah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris paling tidak 30 persen dari kemampuan awal yang siswa miliki.

"Bila perlu jadwalkan satu kali seminggu diwajibkan siswa dan guru menggunakan Bahasa Inggris," katanya.

Ia mengatakan selain Bahasa Inggris yang harus dikuasai siswa, ada bahasa negara lainnya yang juga diharapkan dapat dikuasai seperti Bahasa Arab dan Jepang.

"Namun yang paling penting jangan melupakan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah," ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Padangpariaman, Jonpriadi mengatakan ke depan pihaknya akan melatih pemuda di nagari (desa adat) melalui dana desa agar bisa berbahasa Inggris.

"Sedangkan di sekolah akan digiatkan belajar bahasa Inggris," katanya.

Ia mengatakan dengan kedua cara tersebut diharapkan nantinya semua masyarakat Padangpariaman memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak karena mampu berkomunikasi dengan masyarakat luas. (*)