200 KK di Jorong Tombang Talamau Terisolasi Akibat Longsor

id Longsor, Talamau, Pasaman Barat

200 KK di Jorong Tombang Talamau Terisolasi Akibat Longsor

Muspika Talamau meninjau longsor di Batas Semut Tombang. Sekitar 200 KK terisolasi karena jalan terputus, Senin (6/3). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Sekitar 200 kepala keluarga di Jorong Tombang, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terisolasi akibat longsor yang melanda daerah itu, Senin.

"Benar, hingga saat ini kendaraan belum bisa menempuh jalan itu karena tertimbun material longsor sekitar 20 meter di dekat Batas Semut," kata Sekretaris Camat Talamau, Dasrial di Simpang Empat, Senin.

Ia mengatakan akses kendaraan terputus total karena timbunan longsor setinggi dua meter lebih. Masyarakat dibantu dinas terkait masih berupaya membersihkan material longsor hingga Senin (6/3) sore.

"Kami sangat mengharapkan ada alat berat segera datang kelokasi longsor sehingga jalan itu bisa kembali normal," katanya.

Menurutnya masyarakat Tombang sangat kesulitan dengan terputusnya akses jalan tersebut karena untuk belanja kebutuhan sehari-hari pergi ke pasar Talu yang berjarak sekitar 15 kilometer.

"Mudah-mudahan material longsor cepat berhasil dibersihkan sehingga masyarakat tidak terisolasi lagi," ujarnya.

Pihaknya bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) sudah turun kelapangan untuk melihat kondisi masyarakat dan membantu membersihkan material longsor.

"Kami sudah laporkan ke pihak kabupaten agar segera menurunkan alat berat. Mudah-mudahan segera datang," ujarnya.

Ia menjelaskan selain longsor, di Jorong Bentang, Jorong Kamajuan dan Jorong Harapan Talamau juga dihantam banjir akibat hujan yang melanda daerah itu sejak Minggu (5/3) pagi.

"Sekitar 20 rumah dan 70 hektare sawah warga terendam banjir luapan Sungai Batang Sinuruik. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Mudah-mudahan air cepat surut," ujarnya.

Ia mengimbau kepada warga Kecamatan Talamau agar meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca saat ini.

"Cuaca tidak menentu dan bencana alam datang secara tiba-tiba. Warga harus tetap waspada terutama yang berdomisili di tepi perbukitan dan sungai," katanya.(*)