Padang, (Antara Sumbar) - Bayi kembar siam dempet dada dan perut asal Tanjuang Baringin, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) meninggal dunia pada 13.10 WIB, di RSUP M.Djamil Padang, Sabtu.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M.Djamil, Gustafianof di padang, Sabtu mengatakan kondisi kedua bayi tersebut sempat kritis pada pukul 08.30 WIB.
"Tim dokter langsung melakukan penanganan terhadap bayi yang bernama Salma dan Salwa itu, namun nyawa keduanya tidak tertolong," ujar dia.
Bayi kembar siam itu, kata dia, meninggal dunia sebelum dilakukan operasi, hal itu disebabkan oleh terjadinya syok kardiogenik yang terjadi secara tiba-tiba.
Ia menjelaskan syok kardiogenik merupakan kondisi jantung yang mengalami gangguan secara mendadak, sehingga tidak mampu untuk mencukupi pasokan darah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
"Hal itu, diduga keduanya hanya memiliki satu bilik jantung, sehingga tidak mampu secara maksimal untuk berkontraksi," ujar dia
Kedua bayi kembar itu diberangkatkan ke Pasaman Barat bersama kedua orangtuanya pada pukul 16.00 WIB dan direncanakan akan dimakamkan di padang Sarai, Lubuk Sikaping di pandam pekuburan keluarga.
Sebelumnya, untuk mengontrol kondisi bayi, pihak rumah sakit memasangkan pelbagai macam peralatan medis modern seperti monitor jantung dan organ vital, oksigen serta alat lainnya yang bertujuan membuat kondisi bayi tetap stabil.
Ketika datang pada Kamis (23/2), katanya, langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat yang kemudian dilakukan perawatan di ruangan NICU bagian anak.
Bayi kembar siam tersebut, lahir di ruang operasi RSUD Lubuk Sikaping pada Kamis (23/2) sekitar pukul 10.30 WIB, berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 4,2 kilogram.
Merupakan anak pasangan ibu Rahmayani (21) dan ayah Nofiyadri (26) warga Tanjuang Baringin, Kecamatan Lubuk Sikaping. (*)
Bayi Kembar Siam Asal Pasaman Meninggal Dunia
Bayi kembar siam sedang dirawat di RSUD Lubuk Sikaping, Kamis (23/2). (ANTARA SUMBAR/ Riko Saputra) (Antara)
