Kota Solok Jadikan Minyak Atsiri Produk Unggulan

id Minyak Atsiri

Kota Solok Jadikan Minyak Atsiri Produk Unggulan

Penyulingan minyak atsiri secara tradisional. (ANTARA FOTO)

Solok, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat, menjadikan minyak atsiri sebagai komoditas unggulan kota itu pada tahun 2017.

"Kota Solok akan fokus mengembangkan tanaman atsiri yang menghasilkan minyak esensial atau minyak aromatik dari (nilam, sariwangi) sebagai komoditas utama pada 2017," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Perternakan Jefrizal di Solok, Selasa.

Ia menjelaskan tanaman atsiri sangat dibutuhkan dan dapat diolah menjadi berbagai produk untuk sabun, sariwangi, minyak daun cengkih, dan kenanga bahan pembuatan parfum, minyak aromatik, dan minyak urut yang dapat meningkatkan peredaran darah.

Dalam farmasi, katanya, tanaman atsiri seperti sariwangi dapat dibuat dalam penghematan BBM, tetapi belum ada pengelolaannya di Solok.

Ia mengatakan untuk mengembangkan tanaman atsiri di Solok, pihaknya membantu petani memelihara kebun-kebun masyarakat, menambah luas kebun, dan menyediakan bahan baku.

Dalam penyebaran penjualan, minyak atsiri baru dikirim ke Padang untuk diambil ekspor ke Tiongkok dan Eropa. Hal ini karena petani masih memiliki keterbatasan dalam pengelolaan sehingga yang dikirim baru berupa sabun, minyak, dan dalam keadaan bahan baku mentah.

"Walaupun lahan tanaman atsiri belum begitu luas di Solok, tapi akan ada perluasan 15 hektare lahan untuk penanaman sriwangi," katanya.

Pada 2016 produksi tanaman atsiri Solok mencapai 377 ton, dibanding pada 2015 tanaman atsiri hanya terproduksi 79 ton dengan luas tanaman 21,5 ha.

Ia menyebutkan sedangkan bahan baku atsiri seperti sriwangi dan nilam banyak diproduksi dari pusat penanaman di VI Suku, Kampung Jawa, dan Laing.

"Produksi di tahun 2017, Insya Allah akan lebih meningkat jumlah dan kualitasnya," katanya. (*)