Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Asisten Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dermawan MSi mengatakan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, layak mendapatkan predikat Kota Layak Anak (KLA) Nindya.
"Ada 31 indikator yang terbagi dalam lima kategori yang harus dipenuhi untuk mencapai predikat KLA kategori Nindya dan kota ini telah memenuhi indikator tersebut," katanya di Sawahlunto, Senin.
Kelima kategori tersebut antara lain hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar kesejahteraan, pendidikan dan pemanfaatan waktu luang, kegiatan budaya serta perlindungan khusus.
"Yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan kerjasama dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kota Sawahlunto untuk mengejar pemenuhan target," kata dia.
Sementara itu, Ketua Gerakan Organisasi Wanita setempat, Eka Wahyu Ismed mengatakan, selama ini organisasi wanita di bawah koordinasi lembaga itu, telah banyak berperan dalam hal peningkatan kualitas serta perlindungan terhadap hak anak.
Diungkapkannya, di daerah itu jumlah anak tercatat sekitar 30 persen dari jumlah penduduk sehingga komitmen bersama antara pihaknya dan pemerintah penting dilakukan dalam mewujudkan kota layak anak.
"Dengan begitu upaya menjadi sebuah kota yang visioner yang memberikan prioritas kepada pembangunan anak bisa terjaga agar tumbuh menjadi aset bangsa dalam mengelola potensi kekayaan dan kesejahteraan di Kota Sawahlunto pada masa yang akan datang," katanya.
Dia menambahkan, untuk Kota Sawahlunto pada 2013 telah berhasil memperoleh penghargaan KLA dengan kategori pratama dan pada 2015 berhasil memperoleh penghargaan KLA dengan kategori madya.
"Pada 2017 bersama-sama kita berupaya agar bisa menjadi KLA dengan kategori Nindya," katanya.
Untuk mencapai prestasi tersebut juga dibutuhkan peran aktif para orang tua dan masyarakat dalam menjaga dan mendidik generasi muda Sawahlunto.
Salah satunya, membangun komunikasi antar anggota keluarga menjadi faktor penting dalam menjaga dan mendidik anak.
"Jangan sampai anggota keluarga sibuk sendiri dengan urusan masing-masing," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Wakil Wali Kota Sawahlunto, Ismed mengatakan, pihaknya telah menerapkan beberapa program yang dapat digunakan untuk menciptakan waktu yang baik dalam melakukan komunikasi tersebut.
"Program Maghrib Mengaji dan Shalat Subuh berjamaah dapat digunakan oleh orang tua dalam menjalin komunikasi yang intens dengan anak," kata dia.
Menurut dia, hal tersebut akan memberikan dampak positif karena dengan tumbuhnya sikap saling terbuka kepada sesama anggota keluarga, anak tidak ingin lagi mencari tempat untuk berkomunikasi di luar keluarga. (*)
Berita Terkait
Solok Selatan bertekad jadi kota layak anak
Rabu, 28 Februari 2024 12:12 Wib
LKKS Pariaman telah renovasi puluhan rumah tidak layak huni
Rabu, 21 Februari 2024 16:14 Wib
Dianggap tidak layak, anggota KPPS Luhak Nan Duo Pasaman Barat pertanyakan porsi makan bimtek
Selasa, 30 Januari 2024 19:20 Wib
BI Sumbar siapkan Rp4,01 triliun hadapi tiga agenda besar
Jumat, 19 Januari 2024 14:16 Wib
DPMPPA Solok gelar pelatihan konvensi hak anak menuju kota layak anak
Jumat, 8 Desember 2023 18:27 Wib
Disperkim Solok tuntaskan pengerjaan bantuan rumah tak layak huni
Senin, 4 Desember 2023 18:37 Wib
Satgas TMMD/N ke-118 rampungkan renovasi rumah tidak layak huni
Sabtu, 7 Oktober 2023 18:11 Wib
Solok Selatan bentuk Forum Anak sebagai pelopor Perlindungan Anak
Jumat, 29 September 2023 14:49 Wib