Menristekdikti: Politeknik Prioritas untuk Daerah 3T

id Menristekdikti, Mohamad Nasir

Menristekdikti: Politeknik Prioritas untuk Daerah 3T

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan TinggiProf Mohamad Nasir (tengah). (ANTARA SUMBAR)

Padang, (Antara Sumbar) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir mengatakan bahwa pembangunan kampus politeknik lebih diprioritaskan untuk daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).

"Politeknik lebih mengakomodasi pada langsung kerja, dan diharapkan berkembang sesuai potensi yang ada di daerah," kata Menristekdikti, usai temu ramah bersama pengelola kampus swasta Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau di Kantor Kopertis X di Padang, Rabu.

Ia mengatakan dengan menggunakan sistem kuliah, praktek dan kerja Politeknik lebih dibutuhkan daerah 3T dibanding universitas, terutama dalam membentuk program studi yang sesuai sumber daya atau kearifan lokal.

Sebagai contoh sebutnya di daerah Sangihe Talaud Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan perbatasan dengan Filipina akan dibentuk politeknik untuk kemaritiman.

Di PTS Kopertis X juga seperti di Kepulauan Riau bisa dikembangkan sesuai potensi yang ada, misalnya keanekaragaman hayati, perikanan dan sebagainya.

"Ke depan sistem pembelajaran di Politeknik juga akan diubah," katanya.

Salah satunya akan menjadikan kampus tersebut sebagai tempat uji kompetensi kerja bagi lulusan.

Rumusnya kata dia, 3-2-1 atau tiga semester kuliah, dua semester praktek, dan satu semester penulisan tugas akhir.

Setelah selesai tugas akhir, lulusannya memiliki sertifikat kompetensi keahlian bidang tertentu.

Menanggapi hal tersebut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno akan mendukung semua program Kemenristekdikti dalam memajukan perguruan tinggi di Sumbar.

Irwan mengatakan, Pemprov Sumbar siap membantu dalam hal fasilitas di daerah. (*)