Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Pelebaran jalan dari Simpang Gudang-Balai Selasa dan Pasar Lama-Siguhuang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, ditargetkan tuntas pada 2018, kata Sekretaris Daerah setempat, Matias Wanto .
"Ini susai dengan harapan dari Bupati Agam Indra Catri," katanya di Lubuk Basung, Jumat.
Saat ini, katanya pembebasan lahan di Simpang Gudang-Balai Selasa sekitar dua kilometer dan Pasar Lama-Siguhuang sekitar tiga kilometer sedang dalam proses penghitungan ganti rugi oleh tim appraisal atau penilai yang sesuai Perpres 71 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Tim appraisal akan menilai ganti rugi sesuai dengan Undang-undang No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Peraturan Kepala BPN Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
"Hasil penilaian ganti rugi dari tim appraisal itu yang akan dibayar dan masyarakat tidak perlu takut," katanya.
Pada prinsipnya, kata mantan Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra Sekretariat Agam ini, seluruh masyarakat setuju dan hanya tinggal beberapa titik yang tidak setuju.
Khusus di Pasar Lama-Siguhuang, sebutnya ada sekitar tujuh dari 160 titik yang tidak setuju. Sementara di Simpang Gudang-Balai Selasa beberapa titik dan tim tetap berupaya agar mereka setuju.
"Kami menargetkan pembebasan ini selesai pada 2017. Setelah itu akan dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Sumbar agar dianggarkan pada APBD 2018," katanya.
Ia mengakui, pelebaran jalan Manggopoh-Balai Selasa ini sudah dianggarkan Pemprov Sumbar dua kali.
Namun faktor pembebasan lahan belum tuntas, maka tidak jadi dilakukan sehingga pelebaran jalan tersebut batal.
"Pemprov Sumbar menginginkan pembebasan tidak ada kendala dari masyarakat. Untuk itu kita berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pembebasan lahan pada tahun ini," tegasnya.
Salah seorang warga, Hamdiansyah, mendukung pelebaran jalan tersebut agar jalan menuju pusat kota menjadi besar.
Selain itu, ekonomi masyarakat sekitar akan meningkat akibat mereka yang memiliki lahan sekitar jalan akan membangun rumah toko (Ruko).
"Hal ini yang terjadi di Bawan, Kecamatan Ampek Nagari. Setelah jalan dilebarkan maka bermunculan Ruko," katanya. (*)
Berita Terkait
Perbaikan jalan nasional di Sumbar tuntas jelang Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 19:20 Wib
Pemprov Sumbar alokasikan Rp21,81 miliar peningkatan jalan Manggopoh-Padang Luar
Minggu, 24 Maret 2024 16:38 Wib
Akses Jalan Padang Panjang-Solok sudah bisa dilalui para pengendara
Sabtu, 23 Maret 2024 17:05 Wib
Safari Ramadhan Dharmasraya serap aspirasi di Simalidu, warga minta solusi pupuk langka hingga pelebaran jalan
Sabtu, 23 Maret 2024 8:42 Wib
Polda Sumbar: Jalan satu arah Padang-Bukittinggi berlaku 7 April 2024
Jumat, 22 Maret 2024 17:03 Wib
Sumbar evaluasi izin tambang yang diduga sebabkan jalan nasional rusak
Kamis, 21 Maret 2024 20:44 Wib
Gubernur Sumbar: Rekayasa lalu lintas satu arah efektif urai kemacetan
Kamis, 21 Maret 2024 20:43 Wib
Jalan Solok Selatan-Dharmasraya dilanjutkan dengan anggaran Rp56 miliar
Kamis, 21 Maret 2024 11:53 Wib