Pemprov Sumbar Minta Masyarakat Sabar Tunggu Rastra

id Raskin

Pemprov Sumbar Minta Masyarakat Sabar Tunggu Rastra

Beras. (ANTARA)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meminta masyarakat kurang mampu di daerah itu bersabar menunggu bantuan rastra (beras keluarga pra-sejahtera) untuk tahun 2017 karena alokasi untuk masing-masing kabupaten dan kota masih belum turun dari pemerintah pusat.

"Informasi yang kami terima, data alokasi masih sedang proses verifikasi oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini selesai," kata Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Provinsi Sumbar, Wardarusmen di Padang, Jumat.

Ia mengakui distribusi rastra tahun ini terlambat dari 2016. Namun itu bukan disebabkan keterlambatan di provinsi.

"Kami hanya menunggu. Setelah alokasi ada, baru bisa didistribusikan. Mohon masyarakat bisa bersabar," katanya didampingi Bagian Bina Usaha Biro Perekonomian Setdaprov Sumbar, Azrizal.

Ia menerangkan data alokasi 2017 kemungkinan akan berbeda dari 2016, karena mempergunakan Basis Data Terpadu dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2015.

"Rastra tahun 2016 menggunakan Basis Data Terpadu 2011, sementara untuk 2017 mempergunakan Basis Data Terpadu 2015," jelasnya.

Ia menyebutkan saat ini kabupaten dan kota telah mendesak untuk penyaluran rastra Januari 2017 agar masyarakat miskin pada masing-masing daerah bisa mendapatkan bantuan sejak awal tahun. Namun karena data alokasi memang belum sampai, hal itu belum bisa dilaksanakan.

Wardarusmen mengatakan pada tahun 2016 penyaluran rastra juga sedikit terlambat, baru bisa direalisasikan pada Februari karena sejumlah persoalan administrasi.

Ia mengatakan pada tahun ini akan ada ujicoba penggunaan Kartu Bantuan Pangan Non Tunai sebagai pengembangan program rastra. Khusus untuk Sumbar, ujicoba dilaksanakan di Kota Padang.

"Secara nasional ada 44 daerah yang jadi percontohan. Untuk Sumbar jatuh pada Padang," terangnya.

Konsepnya, ujarnya masyarakat pra sejahtera yang memiliki kartu bisa menukarkannya dengan beras, telur atau kebutuhan pokok lainnya.

Dengan mekanisme ini masyarakat bisa mendapatkan nutrisi lebih berimbang tidak saja karbohidrat tetapi juga protein. (*)