Lapas Lubuk Basung Bekali Narapidana Berbagai Keterampilan

id Lapas, Lubuk Basung, Agam

Lapas Lubuk Basung Bekali Narapidana Berbagai Keterampilan

Ilustrasi - hasil kerajinan narapidana. (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat membekali narapidana yang menjalani pembinaan di Lapas itu dengan pelbagai keterampilan sesuai dengan minat dan bakatnya.

"Warga binaan tidak hanya diberikan pembinaan mental tetapi juga dibekali dengan berbagai keterampilan yang dapat digunakan sebagai sumber penghidupan setelah dibebaskan menjalani masa hukumannya," Kepala Seksi Bimbingan Narapidana atau Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Kelas II B Lubuk Basung, Zalman di Lubuk Basung, Jumat.

Menurutnya keterampilan yang diberikan kepada para narapidana, seperti las, membuat dompet, membuat tirai dan atap rumbia dan keterampilan lainnya.

Khusus pelatihan tirai dan atap rumbia merupakan program asimilasi bagi 26 narapidana kasus narkoba yang menjalankan hukuman Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksana Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

"Bagi narapidana yang akan mendapatkan pembebasan bersyarat, maka para narapidana harus mengikuti asimilasi dan kita sedang mengajukan pembebasan bersyarat mereka," katanya.

Pembinaan dan pembekalan terhadap narapidana dilakukan sesuai dengan kondisi lokasi lembaga pemasyarakatan dan minat warga binaan.

Ia menjelaskan berdasarkan evaluasi pembinaan keterampilan terhadap para narapidana yang telah dilakukan selama ini, hasilnya cukup baik.

Dengan dilakukan pembekalan berbagai keterampilan, narapidana bisa mengisi waktu selama menjalani masa hukuman, serta dapat dimanfaatkan sebagai bekal menjalani kehidupan selanjutnya.

Selain itu juga pembekalan keterampilan bisa memotivasi warga binaan untuk membangun usaha melalui keterampilan yang dimilikinya sehingga ketika dibebaskan kondisinya lebih baik dari sebelumnya serta tidak membebani keluarga dan masyarakat.

Seorang narapidana Lapas Kelas II B Lubuk Basung, Das Kenyol menambahkan ia dan narapidana lain merasa terbantu dengan adanya pelatihan tersebut untuk menghilangkan kejenuhan selama menjalankan hukuman di Lapas.

"Dengan pelatihan ini, saya memiliki aktivitas selama di Lapas sehingga tidak terasa menjalankan hukuman," ujarnya.

Namun, ia berharap pelatihan yang diberikan ini lebih banyak lagi agar narapidana memiliki kemampuan di bidang keterampilan. (*)