Wabup Dharmasraya Ajak Hidupkan Budaya Gotong Royong

id Gotong Royong

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Wakil Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Amrizal mengajak pemerintah setempat dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangkitkan kembali budaya gotong royong sebagai warisan moyang yang sudah mulai terlupakan.

"Indonesia maju karena dibangun dengan semangat gotong royong. Dan budaya gotong royong merupakan salah satu ciri masyarakat Minang, untuk itu jangan sampai melupakan hal tersebut," katanya di Pulau Punjung, Selasa.

Memunculkan kembali rasa gotong royong dapat dilakukan secara bersama melalui peran PNS, camat, wali nagari dan masyarakat.

Ia menerangkan dengan cara demikianlah kebersamaan dan kegotong-royongan akan muncul kembali di dalam kehidupan sehari-hari.

Jika rasa peduli masyarakat ini dibangun kembali, katanya akan banyak problem daerah yang dapat dituntaskan mulai dari kebersihan, kenyamanan, dan keamanan lingkungan.

"Membangun kepedulian terhadap lingkungan itu perlu ditanamkan kembali oleh seluruh pemangku kepentingan, untuk itu gotong royong adalah objek untuk mewujudkan rasa peduli itu kembali," ujarnya.

Ia menyebutkan budaya gotong royong sudah banyak dilupakan oleh generasi sekarang. Padahal, banyak manfaat yang dapat diambil dari budaya gotong royong yakni menjalin kekompakan dengan lingkungan sekitar.

"Ini merupakan tanggungjawab kita, melanjutkan budaya nenek moyang kita. Sehingga, generasi setelah kita, anak cucu kita dapat melakukannya juga," katanya.

Wabub juga mengapresiasi gerakan Jumat bersih yang dilaksanakan beberapa nagari (desa adat), di Kecamatan Pulau Punjung sejak berapa pekan terakhir.

"Bila perlu buat kegiatan Jumat bersih dilaksanakan di seluruh nagari Dharmasraya," katanya.

Sementara tokoh warga Pulau Punjung, Mualimin Jba menyambut baik semangat gotong royong yang mulai hidup kembali di wilayah Pulau Punjung.

Ia mengatakan pemerintah setempat seharusnya merancang regulasi guna membangkitkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat.

"Yang tidak kala penting pemimpin baik di tingkat kabupaten, kecamatan, dan nagari dan harus turun bersama masyarakat kalau ada kegiatan gotong royong. Jangan sebaliknya melihat dan memberi perintah," ungkapnya. (*)