Piala WTN Pasaman Barat Diarak Keliling

id Piala WTN

Piala WTN Pasaman Barat Diarak Keliling

Pemerintah Daerah Pasaman Barat, mengarak piala WTN yang diperoleh dari Kementerian Perhubungan, Senin (6/2). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) diarak keliling oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), sebagai bukti masyarakat sudah menunjukkan kepedulian dalam berlalu lintas.

Piala WTN yang diperoleh Pasaman Barat dalam kategori lalu lintas merupakan prestasi untuk pertama sekali oleh daerah tersebut sejak dimekarkan pada 2004.

Bupati Pasaman Barat, Syahiran mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berpartisipasi dalam merebut piala bergengsi Kementerian Perhubungan tersebut.

Upaya dan partisipasi masyarakat dan unsur teekait untuk pembangunan Pasaman Barat ke depan sudah mulai terlihat.

"Prestasi ini menjadi semangat bagi kita semua, karena ini prestasi dari apa yang telah kita lakukan bersama-sama," katanya.

Ia menyebutkan ini pertama kalinya Pasaman Barat sebagai daerah tertinggal memperoleh prestasi dibidang lalu lintas.

Tantangan ke depan tentu masih banyak dan perlu kebersamaan dalam perbaikan.

"Banyak yang harus diperbaiki kedepannya. Seperti penambahan rambu lalu lintas, kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan dalam berkendara perlu kita tingkatkan," ujarnya.

Piala WTN iti dimulai dari kantor bupati setempat menuju bundaran Simpang Empat, terminal Simpang Empat, Jalan KKN serta kembali ke kantor bupati.

Sementata itu, Kepala Kepolisian Resor (Resor) Pasaman Barat, AKBP Djoko Ananto mengatakan ada beberapa indikator Pasaman Barat mendapat piala WTN bidang lalu lintas.

Seperti kelengkapan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, angka kecelakaan. Setelah memenuhi kriteria maka Pasaman Barat dinyatakan berhak memperoleh piala WTN.

"Ada dua kategori WTN ini bidang Lalu Lintas dan Angkutan. Pasaman Barat mendapatkan piala WTN bidang lalu lintas," katanya.

Ia mengatakan yang perlu menjadi catatan bagi semua pihak adalah menekan angka kecelakaan di jalan raya. Ini artinya kesadaran untuk mematuhi rambi-rambu lalu lintas harus terus ditingkatkan.

"Angka kecelakaan kita memang sudah ada penurunan, tapi masih tinggi dan perlu kita tekan supaya terus menurun. Itu menjadi tugas kita bersama," ujarnya.

Ia menyebutkan masyarakat masih kurang hati-hati di jalan raya sehingga menyebabkan kecelakaan. Tidak mematuhi rambu-rambu yang telah dipasang petugas.

"Intinya, jika kita semua patuh dan tidak melalaikan rambu-rambu maka angka kecelakaan di jalan raya akan bisa di tekan," ujarnya. (*)