Satu CJH Dharmasraya Meninggal Sepulang Manasik

id korban kecelakaan

Satu CJH Dharmasraya Meninggal Sepulang Manasik

Ilustrasi. (Antara) ( )

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Satu Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat meninggal dunia setelah mobil yang ditumpangi mengalami kecelakaan tunggal sepulang melaksanakan manasik haji pada Sabtu (4/2) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Iya benar satu Jamaah meninggal karena kecelakaan, CJH tersebut bernama Siti Saadah asal Nagari Koto Beringin, Kecamatan Tiumang," kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama setempat Suhardi di Pulau Punjung, Minggu.

Ia menjelaskan, CJH meninggal setelah mobil yang dikemudikan oleh suami almarhum hilang kendali saat melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak pohon sawit di jalan Poros Lagan Jaya I, Nagari Sipangkur, Kecamatan Tiumang sekitar.

Jenazah almarhum sempat dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Koto Baru untuk mendapat pertolongan, kata dia, karena mengalami luka cukup parah dibagian kepala sehingga nyawa almarhum tidak terselamatkan.

"Kondisi mobil dengan rusak parah di bagian depan dan samping kanan, sedangkan kondisi suami almarhum saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit RSUD Sungai Dareh karena mengalami patah tulang di bagian kakib," ujarnya.

Dia menyebutkan, terkait biaya keberangkatan almarhum akan dikembalikan ke pihak ahli waris dan juga tidak dapat digantikan oleh pihak keluarga untuk menggantikan porsi almarhum.

"Tidak dapat digantikan, namun biaya pendaftaran awal almarhum akan dikembalikan semuanya ke pihak keluarga," ujarnya.

Dia menambahkan, tahapan persiapan keberangkatan CJH daerah itu sudah memasuki cek kesehatan yang akan dilaksanakan mulai Senin (6/1). Disamping pelaksanaan manasiak haji mandiri yang sudah memasuki pertengahan.

Ia mengingatkan agar para calon haji tidak henti-hentinya memanjatkan syukur, karena mereka mendapat kesempatan menjadi tamu Allah SWT.

Banyak masyarakat di luar mampu secara finansial, sebutnya, namun tidak diberikan kesempatan, dan memperoleh hidayah dan kemauan untuk menunaikan rukun Islam ke lima tersebut.

"Kiranya seluruh jamaah dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini sebagai introspeksi diri untuk hidup lebih baik," ujarnya. (*)