MUI Pariaman Minta Ahok Hargai Ulama Indonesia

id Majelis Ulama Indonesia, Pariaman

MUI Pariaman Minta Ahok Hargai Ulama Indonesia

Pariaman, (Antara Sumbar) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pariaman Sumatera Barat, meminta Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih menghargai para ulama di Indonesia.

"Sikap Ahok pada persidangan sebelumnya dinilai telah menyudutkan Ketua MUI Ma'ruf Amin sehingga menyakiti hati para ulama," kata Ketua Fatwa dan Hukum Islam MUI Kota Pariaman, Zulkifli Zakaria di Pariaman, Kamis.

Ia menilai ucapan Ahok yang diduga menyudutkan tersebut telah merugikan dirinya sendiri sebagai petahana Gubernur DKI Jakarta.

"Ucapan Ahok tersebut setidaknya memberikan paNdangan tersendiri bagi umat muslim di Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan sikap Ahok tersebut pada dasarnya telah tertulis jelas di dalam Kitab Suci Al Quran pada surat Al Baqarah ayat 120.

"Artinya, menyebutkan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka," ujarnya.

Oleh sebab itu, sebutnya, sikap Ahok tersebut merupakan cerminan dari ahlul kitab.

Ia juga meminta seluruh masyarakat dari berbagai kalangan harus menghargai MUI sebagai organisasi serta kepemimpinannya yang diakui oleh Undang-Undang.

Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat untuk menjaga marwah dan martabat para pemuka agama yang ada di tengah publik.

"Semua kita, khususnya elit negeri ini, haruslah senantiasa menjunjung tinggi ajaran agama, menjaga simbol-simbol agama dan menghormati para pemuka agama," kata Lukman sebagaimana siaran persnya di Jakarta.

Maka, lanjutnya, wajar jika para pemuka agama mendapat tempat khusus di tengah kehidupan bermasyarakat.

Menurutnya masyarakat Indonesia sangat religius dengan agama menjadi ruh sekaligus jiwa bangsa.

"Salah satu bentuk penghormatan itu adalah tidak mempermalukan mereka sedemikian rupa. Sebab, risikonya amat besar. Misalnya, menimbulkan gejolak dan kegaduhan yang semakin kontraproduktif bagi persatuan dan kesatuan bangsa," katanya. (*)