Irwan Prayitno Piawai Sampaikan Pesan Lewat Pantun

id Irwan Prayitno

Irwan Prayitno Piawai Sampaikan Pesan Lewat Pantun

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. (Antara)

Ada yang berbeda dalam setiap penampilan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat menyampaikan sambutan dalam berbagai acara yang dihadiri sejak menjabat Gubernur untuk periode kedua.

Jika pada periode pertama menjabat, dalam setiap sambutan dan arahannya nyaris tak terdengar politisi PKS itu berpantun, maka kini siapa pun yang menghadiri acara Gubernur akan melihat bagaimana keahlian Irwan berpantun.

Jangan bayangkan Irwan akan menyampaikan dua atau tiga pantun setiap berbicara, paling sedikit ia akan membawakan 15 pantun bahkan bisa lebih banyak lagi.

"Awalnya saya diprotes oleh wartawan karena setiap sambutan isinya pantun terus, jadi sulit dikutip padahal pantun saya ada isinya dan berisi pesan tentang acara yang dihadiri," kata Irwan.

Ia memilih menyampaikan pesan lewat pantun karena lebih cair, tidak kaku dan terlalu formal.

"Kebiasaan ini saya mulai sejak pidato pertama usai dilantik sebagai Gubernur Sumbar pada periode kedua, sejak itu saya bertekad harus berpantun setiap menyampaikan sambutan," ujarnya.

Dalam membawakan pantun yang akan disampaikan tersebut Irwan membaginya menjadi lima bagian pada setiap sambutannya.

Ia menceritakan pertama biasanya salam sekitar dua pantun, lalu penghormatan kepada tokoh yang hadir pada acara dua pantun dilanjutkan dengan pengantar pesan yang akan disampaikan, tentang isi acara dan ditutup dengan pantun penutup.

"Saya akan selang seling, sampaikan pesan dulu kemudian pantun, lanjutkan lagi topik baru lalu pantun lagi," katanya.

Untuk menyiapkan pantun yang akan disampaikan Irwan biasanya sudah mulai mengetik lewat telepon comunicator yang dimilikinya saat dalam kendaraan menuju lokasi acara.

"Biasanya kan sudah tahu acaranya apa, jadi sudah disiapkan beberapa pantun terkait dengan acara yang dihadiri," ujarnya.

Kemudian tiba di lokasi acara Irwan akan mengamati siapa saja yang hadir, apa saja sambutan yang disampaikan oleh pengisi acara maka ia akan menjadikan pengamatan tersebut sebagai bahan pantun.

"Jadi setiap acara selalu pantun baru yang saya buat, kini jumlahnya sudah mencapai 8.000 pantun dan rencananya akan diterbitkan dalam bentuk buku," katanya.

Ia mengaku sekarang tidak sulit untuk membuat pantun dan ini didukung oleh kebiasaan suka menulis selama ini sehingga lebih sistematis.

"Banyak juga yang bertanya mulai dari Rektor Universitas Negeri Padang Ganefri bagaimana caranya membuat pantun karena setelah dicoba cukup sulit," katanya.

Bahkan saat Presiden Jokowi melaksanakan Idul Fitri di Padang pada 2016 Irwan pun membuka sambutannya dengan pantun.

"Dulu berangkat dengan pesawat, pergi merantau ke luar negeri, ini sejarah Sumatera Barat, Presiden di Padang shalat Idul Fitri, penumpang berjubel naik kereta, membawa koper sambil berlari, masyarakat Sumbar bersuka cita, Presiden Jokowi Idul Fitri di sini," lanjut Irwan dalam pantun.

Saat menyampaikan sambutan ketika pelantikan pengurus PWI Sumbar Irwan juga banyak menyampaikan pesan dan harapan terhadap dunia pers lewat pantun.

Bahkan ia pun mendapatkan apresiasi langsung dari Ketua PWI Pusat Margiono atas kemahiran menyampaikan pesan lewat pantun.

Kini setiap kali menghadiri acara dan berbagai kesempatan maka akan terasa ada yang kurang jika Irwan tidak berpantun karena sosoknya sudah lekat dengan kelihaian berpantun. (*)