Saatnya Warga Kota Payakumbuh Memilih Pemimpin

id pilkada

Saatnya Warga Kota Payakumbuh Memilih Pemimpin

Peserta Pilkada Payakumbuh. (ANTARA SUMBAR)

Lebih kurang 28 hari lagi warga Kota Payakumbuh, Sumatera Barat akan menentukan masa depan lima tahun ke depan untuk memilih pemimpin yang akan mengelola sekitar Rp740 miliar APBD kota itu dan menyejahterakan 123.654 jiwa penduduknya.

Pilkada Payakumbuh diikuti tiga pasangan calon yaitu Wendra Yunaldi-Ennaidi yang maju lewat jalur perseorangan, serta Suwandel Muchtar-Fitrial Bachri, dan Riza Falepi-Erwin Yunaz melalui jalur partai politik.

Pasangan Suwandel Muchtar-Fitrial Bachri diusung oleh PDIP, Demokrat, Golkar, Hanura, Nasdem, dan PAN, sedangkan Riza Falepi-Erwin Yunaz didukung PKS, PBB, dan Gerindra.

Total masyarakat yang dapat menggunakan hak pilih sebanyak 84.329 orang. Dari daftar pemilih tetap tersebut, masih dominan perempuan dibanding laki-laki, yang berjumlah 43.038 orang, sementara laki-laki 41.281 orang.

Pemilih paling banyak berada di Kecamatan Payakumbuh Barat 32.820 orang, Kecamatan Payakumbuh Utara 20.067 orang, Kecamatan Payakumbuh Timur 17.440 orang.

Kemudian Kecamatan Payakumbuh Selatan 7.146 orang, dan kecamatan yang pemilihnya paling sedikit adalah Lampasi Tigo Nagari yaitu 6.856 orang.

Sejak dimulai masa kampanye pada 26 Oktober 2016, tiga pasang calon Wali Kota Payakumbuh mulai melakukan kampanye ke lima kecamatan di kota itu untuk meyakin masyarakat bahwa mereka adalah pilihan yang tepat dalam mengelola kota berjuluk batiah itu.

Kampanye dilakukan dalam bentuk tatap muka, pertemuan langsung, pertemuan terbatas, serta beberapa kegiatan.

Pasangan Wendra Yunaldi memilih melakukan kampanye dari rumah ke rumah dan setiap harinya pasangan ini mampu mendatangi tiga hingga lima rumah.

Saat berkunjung ke masyarakat, pasangan itu menyatakan komitmen jika terpilih dalam pilkada 2017 akan mengalokasikan dana Rp1 miliar ke masing-masing kelurahan.

Anggaran tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama bagi mereka yang yang bergerak pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pedagang kecil, serta para petani.

Menurut Wendra, selama ini UMKM dan pedangan kecil di daerah itu lambat berkembang karena keterbatasan modal, untuk mengatasi itu pasangan tersebut mengalokasikan Rp1 miliar per kelurahan.

Kemudian pasangan Riza Falepi-Erwin Yunaz akan fokus pada sektor pertanian dan pariwisata, disamping melanjutkan program yang dilaksanakan pada periode sebelumnya saat Riza berpasangan dengan Suwandel Muchtar.

Menurutnya kedua sektor tersebut dinilai dapat memberikan dampak terhadap peningkatan perekonoian masyarakat yang mayoritas sebagai petani, kata Riza Falepi.

Ia ingin petani Payakumbuh memiliki nilai tambah sehingga punya daya tawar yang kuat. Untuk itu program yang perlu digalakkan ke depannya adalah "Gerakan Payakumbuh Menanam".

Dicontohkan penawaran konkret adalah dengan bertanam bawang merah. Karena komoditas tersebut punya nilai jual cukup tinggi sehingga masyarakat dapat sejahtera, sebab hasil jauh lebih tinggi dari bertanam padi.

Selain menggalakkan bertanam bawang merah, para petani juga dapat bercocok tanam sayur-sayuran yang lainnya sehingga ke depannya Payakumbuh dapat menyuplai sayur bagi daerah lain.

Menurutnya, suhu Payakumbuh cocok untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman palawija itu, sehingga masyarakat tidak perlu gamang dan bimbang, sebab sejumlah petani telah menekuninya.

Kemudian pasangan tersebut juga memfokuskan sektor pariwisata, karena menjadi program unggulan pemerintah pusat dan Pemprov Sumbar apalagi keberadaan Payakumbuh yang berada di daerah perlintasan dapat mengambil kesempatan emas ini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Secara kasat mata, Payakumbuh tidak memiliki destinasi wisata unggulan yang dapat mengundang wisatawan berbondong-bondong datang, tapi kota tersebut memiliki sejumlah kuliner yang bisa menarik pengunjung, apalagi bagi mereka yang hobi kuliner.

"Saat ini kuliner malam yang ada di Payakumbuh sudah dikenal ke luar daerah. Ini juga ada menjadi perhatian ke depan," kata dia.

Pasangan yang diusung PKS, Gerindra, dan PBB itu juga akan akan mengembangkan serta membina pelaku UMKM, disamping sektor pertanian dan pariwisata.

Kemudian juga membenahi sektor pendidikan, walaupun pengelolaan pendidikan di Payakumbuh termasuk terbaik di Sumbar. Hal ini menjadi perhatian, karena pendidikan dapat membentuk karakter manusia dengan seutuhnya.

Sementara pembenahan infrastruktur, baik itu jalan, saluran air, dan irigasi untuk menunjang sektor pertanian.

Sementara pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut tiga, Suwandel Muchtar-Fitrial Bachri memilih lebih banyak bertemu dengan niniak-mamak, alim ulama, cadiak (cerdik, red) pandai, bundo kanduang dan generasi muda. Pertemuan dilakukan di masing-masing kelurahan pada lima kecamatan di kota itu.

Ketua DPRD Payakumbuh Yendri Bodra mengajak masyarakat agar menyukseskan pilkada 2017, sehingga dapat melahirkan putra terbaik yang akan memimpin daerah itu lima tahun mendatang.

Pihaknya mewanti-wanti, jangan sampai terjadi perpecahan masyarakat atau terkelompok oleh pesta demokrasi lima tahunan karena mereka berbeda pilihan.

Menurutnya, masyarakat Kota Payakumbuh dewasa dalam berpolitik, buktinya setiap penyelenggaraan pesta demokrasi selalu berjalan dengan aman lancar, tanpa ada masalah yang dapat mengganggu kamtibmas.

Ia meminta ketiga pasangan calon agar menerapkan janji pilkada badunsanak, atau pilkada bersaudara sehingga perbedaan pilihan tidak menimbulkan perpecahan atau konflik di tengah-tengah masyarakat.

"Kami meminta pilkada badunsanak terlaksana di Payakumbuh. Bagi pasangan calon, tim kampanye, dan simpatisan hidupkan lampu calon kita, jangan matikan lampu calon lain," kata politisi Partai Golkar itu.

Yendri menyarankan ketiga pasangan calon agar menonjolkan visi dan misi serta program saat melakukan kampaye sehingga masyarakat dapat mempelajari, sebelum mereka menentukan pilihannya.





ASN Netral

Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Payakumbuh Priadi Syukur mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu agar bersikap netral selama proses pilkada.

"Bagi semua aparatur jangan coba untuk memihak kepada salah satu calon. Gunakan saja hak pilih, tapi jangan mengarahkan masyarakat untuk memilih atau mendukung pasangan calon," kata dia.

Priadi mengatakan sebagai Plt wali kota ia berkewajiban untuk mengawal pelaksanaan proses pilkada dengan menjaga netralitas, baik dirinya sendiri maupun semua ASN yang ada di kota tersebut.

Menurutnya pengaruh ASN terhadap kesuksesan pilkada masih relatif tinggi, sebab dimana mereka tinggal mereka menjadi panutan dan tempat bertanya bagi warga sekitar atau disebut tokoh masyarakat.

Untuk itu, jika ada kesempatan dianjurkan mengajak semua elemen masyarakat agar menyukseskan dan berpatisipasi saat pilkada, tapi jangan sekali-kali mencoba mengarahkan masyarakat untuk memilih salah satu pasangan calon.

"Meskipun aparatur masih jadi panutan, jangan coba mengarahkan pilihan masyarakat," kata dia yang juga menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar. (*)