Bukittinggi Targetkan 600 Ribu Wisatawan Pada 2017

id Jam gadang

 Bukittinggi Targetkan 600 Ribu Wisatawan Pada 2017

Pengunjung berjalan di sekitar Jam Gadang Bukittinggi. (Foto Ismar P/Antara) (ii)

Bukittinggi,(Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan 600 ribu kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri selama 2017.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat Melfi Abra di Bukittinggi, Sabtu, mengatakan target kunjungan wisatawan pada 2017 naik 50 ribu kunjungan dari target tahun sebelumnya sebesar 550 ribu kunjungan.

"Jumlah kunjungan ini dihitung dari kunjungan ke objek wisata dan jumlah tamu yang menginap di hotel dalam setahun," katanya.

Pemerintah setempat menargetkan menggelar lebih banyak kegiatan untuk mengundang wisatawan datang menginap ke daerah itu.

"Tahun ini akan disiapkan berbagai kegiatan untuk mempromosikan wisata dan produk unggulan Bukittinggi seperti pagelaran busana bordir kerancang dan mengembangkan wisata Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE)," ujarnya.

Untuk jumlah kunjungan wisatawan selama 2016, ia menyebutkan hingga Oktober 2016 telah tercatat sekitar 500 ribu kunjungan yang didominasi wisatawan nusantara.

"Sementara ini kami masih lakukan penghitungan karena laporan jumlah tamu yang menginap di hotel selama November dan Desember 2016 belum masuk. Namun kami meyakini target 550 ribu kunjungan pada 2016 tercapai," katanya.

Ia menyebutkan selama November hingga Desember 2016 pemerintah setempat telah menggelar rangkaian kegiatan yang membantu menambah jumlah kunjungan wisatawan seperti acara Bukittinggi Berhijab, Bukittinggi Expo, Makan "Bajamba" dan panggung hiburan rakyat.

"Masih ada iven lain seperti pagelaran seni budaya setiap Sabtu malam dan kunjungan saat malam pergantian tahun. Banyak yang datang tanpa menginap di Bukittinggi dan ini termasuk kunjungan namun belum tercatat," ujarnya.

Ketua Komisi III DPRD Bukittinggi Rusdy Nurman mengatakan memberikan dukungan terhadap target kunjungan wisatawan namun harus disertai kerjasama dan perhatian banyak bidang.

"Pariwisata tidak dapat bergerak sendiri. Misalnya di bidang perhubungan bagaimana menyediakan transportasi yang nyaman dan lalu lintas lancar. Pelaku lain seperti pedagang juga harus tau bagaimana memberi pelayanan yang baik pada pengunjung," katanya.

Ia mengharapkan pemerintah setempat dapat lebih meningkatkan imbauan atau sosialisasi sadar wisata terutama bagi masyarakat yang terlibat interaksi langsung dengan para wisatawan.

"DPRD memberikan dukungan besar dalam pengembangan pariwisata Bukittinggi untuk menjadi destinasi wisata di Sumbar melalui penyediaan dana dalam APBD 2017 untuk kegiatan perawatan dan revitalisasi objek wisata. Kami optimistis target tersebut dapat dicapai," katanya. (*)