Banjir Kampung Tarandam Solok Selatan Mulai Surut

id Bersihkan rumah

Banjir Kampung Tarandam Solok Selatan Mulai Surut

Para ibu-ibu mulai membersihkan rumah dari genangan air akibat banjir yang melanda Kabupaten Solok Selatan. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Banjir akibat luapan Batang Suliti yang merendam Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muaralabuh, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sejak Jumat pagi mulai surut pada sore pukul 15.30 WIB.

"Sekarang warga Kampung Tarandam mulai bersih-bersih rumahnya karena air sudah surut tetapi aliran Batang Suliti dan Batang Bangko masih tinggi sehingga masih tetap harus waspada," kata Camat Sungai Pagu Martin Edi, di Padang Aro, Jumat sore.

Dia mengatakan bila curah hujan masih tinggi dikhawatirkan Batang Suliti meluap kembali dan akibatnya mungkin lebih parah.

Banjir Kampung Tarandam hari ini katanya, tidak separah tahun lalu karena hanya rumah yang berdekatan dengan sungai saja yang terendam.

Sedangkan pada radius 30 meter katanya, air tidak sampai masuk ke dalam rumah dan hanya di jalan raya.

"Kita berharap curah hujan terus berkurang sehingga tidak ada lagi luapan Sungai Batang Suliti yang berakibat terendamnya rumah warga," katanya.

Walaupun demikian masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir harus tetap waspada sebab di bagian hulu sungai belum diketahui seberapa besar curah hujannya.

Dia menambahkan, untuk sementara pihaknya sudah menyalurkan nasi bungkus kepada masyarakat yang terkena dampak langsung bencana banjir.

Warga Kampung Tarandam Afriadi Nursal (38) mengatakan, air sudah mulai surut sejak pukul 15.30 WIB bahkan sekitar pukul 17.00 Wib rumah warga sudah bebas dari genangan.

Saat banjir melanda katanya, yang paling parah setinggi paha orang dewasa yang terjadi pada siang hari.

"Di rumah saya air hanya sampai depan pintu dan belum sempat masuk tetapi warga lain yang rumahnya masuk air sekarang mulai membersihkan dari lumpur," katanya.

Dia menambahkan, Kampung Tarandam sudah menjadi langganan banjir setiap tahunnya dan yang terparah terjadi pada awal 2016.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan 80 rumah warga di Kampung Tarandam terkena dampak banjir dengan ketinggian air beragam. (*)