Manama, (Antara Sumbar) - Kementerian Dalam Negeri Bahrain pada Ahad (1/1) memerintahkan penyelidikan mengenai serangan terhadap satu penjara, yang menewaskan seorang polisi dan membuat sebagian narapidana yang dihukum karena kejahatan teror melarikan diri.
Menteri Dalam Negeri Bahrain Shaikh Rashid bin Abdullah Al-Khalifa memerintahkan pembentukan satu komite untuk menyelidiki kasus tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang. Peristiwa itu melibatkan "satu jaringan teror yang terdiri atas empat sampai enam orang, yang bersenjatakan senapan otomatis dan pistol".
Kementerian tersebut juga memperingatkan warga agar tidak menampung penjahat yang melarikan diri.
Satu pernyataan kementerian itu mengatakan serangan terhadap Pusat Rehabilitasi dan Reformasi tersebut, yang juga disebut Penjara Rahang, menewaskan seorang polisi, Abdussalam Saif Ahmed, dan melukai seorang polisi lagi.
Kementerian tersebut menyiarkan nama dan gambar 10 orang setelah serangan terhadap penjara pada Ahad itu. Mereka semua dihukum dalam kasus teror terdahulu dan sebagian narapidana menjalani hukuman 73 sampai 79 tahun penjara. (*)
Berita Terkait
Jepang amankan tempat ke perempat final usai kalahkan Bahrain 3-1
Kamis, 1 Februari 2024 9:39 Wib
Performa kurang maksimal, Mercedes janjikan perbaikan W14 untuk F1 musim 2023
Selasa, 14 Maret 2023 10:41 Wib
Pebalap Aston Martin Lance Stroll akan jalani rehabilitasi pasca-operasi
Rabu, 8 Maret 2023 8:35 Wib
Sainz akui performa Aston Martin di GP Bahrain mengejutkan Ferrari
Selasa, 7 Maret 2023 10:42 Wib
Alonso merasa emosional setelah berdiri di podium GP Bahrain
Senin, 6 Maret 2023 8:11 Wib
Hamilton kecewa dengan performa mobilnya, akui Mercedes jauh tertinggal dari rival-rivalnya di Bahrain
Sabtu, 4 Maret 2023 6:33 Wib
Mercedes siapkan desain sidepod yang berbeda dongkrak performa mobil W14
Sabtu, 4 Maret 2023 6:25 Wib
Alonso tercepat di FP2 GP Bahrain kalahkan duet tim Red Bull Verstappen dan Sergio Perez
Sabtu, 4 Maret 2023 6:20 Wib