Kemenhan : Pancasila Adalah Pencegah Perpecahan Bangsa

id Kemenhan

Padang,(Antara Sumbar) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Laksmana Madya TNI Widodo menyebutkan bahwa pancasila adalah pencegah terjadinya perpecahan bangsa.

"Pancasila adalah Ideologi yang berbasis filsafat idealisme. Di dalamnya para pendiri republik telah merumuskan kebutuhan bangsa berdasarkan kondisi yang ada," katanya membacakan amanat Menteri Pertahanan Jenderal (Pur) Ryamizard Ryacudu, dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat (Sumbar) Minggu.

Nilai-nilai pancasila, katanya tidak pernah berubah dari dulu, sekarang, dan masa yang akan datang.

"Dengan tetap berpegang dan berpedoman pada pancasila sebagai dasar negara yang menyatukan, diharapkan perpecahan tidak akan terjadi," tegasnya.

Ia menyebutkan salah satu implementasi pancasila adalah program bela negara yang menjadi prioritas Kementerian Pertahanan. Program yang salah satunya mengusung strategi pertahanan rakyat semesta.

Kemenhan membagi dua jenis ancaman pertahanan yang terjadi saat ini. Pertama adalah ancaman nyata, dan ancaman belum nyata.

Ancaman belum nyata adalah perang antar negara. Sementara ancaman nyata adalah radikalisme, separatis pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran wilayah perbayasan, pencurian Sumber Daya Alam (SDA), dan lainnya.

Sementara Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, di hadapan mahasiswa mengingatkan agar mahasiswa senantiasa menjaga kesatuan bersama.

"Dengan kondisi negara kita yang memiliki keragaman, baik agama atau budaya, sehingga berpotensi menimbulkan perselisihan. Jangan sampai Indonesia sebagai negara kesatuan terpecah belah dan berperang sesama kita," katanya.

Ia juga mengingatkan agar para pemuda bijak menyikapi pengaruh global yang ada. Seperti perkembangan media sosial, serta paham-paham dari luar yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

"Sejarah telah membuktikan bahwa Indinonesia kuat karena perjuangan bersama. Sebut saja peringatan Hari Bela Negara saat ini, yang di dalamnya terdapat peristiwa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)," katanya.

Sedangkan Rektor UNP Ganefri, menyebutkan pihaknya akan memperbanyak porsi bela negara untuk meningkatkan rasa cinta tanah air. Salah satunya dengan melibatkan TNI pada masa orientasi mahasiswa di kampus itu.

Pada bagian lain kuliah umum itu diikuti oleh ratusan mahasiswa UNP, sejumlah mahasiswa Universitas Andalas, Institut Teknologi Padang (ITP), dan lainnya. (*)