Jakarta, (Antara Sumbar) - Perayaan Hari Nusantara yang digelar pada setiap tanggal 13 Desember mesti dapat dipahami oleh seluruh kalangan masyarakat di Tanah Air bahwa lautan yang ada di dalam Republik Indonesia bukanlah pemisah tetapi pemersatu bangsa.
"Pesan utama Hari Nusantara adalah laut yang mempersatukan kepentingan bangsa dan memberi kemakmuran kepada rakyatnya," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim, kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Menurut Abdul Halim, masih ada sejumlah aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dinilai tidak selaras dengan semangat yang ada dalam perayaan Hari Nusantara.
Dia berpendapat, aturan yang tidak selaras tersebut antara lain adalah regulasi terkait dengan penetapan kawasan konservasi laut yang dinilai mengabaikan keberadaan nelayan tradisional dan masyarakat hukum adat.
Abdul Halim mencontohkan adanya penangkapan nelayan tradisional di sejumlah lokasi hanya karena dinilai mengabaikan aturan terkait konservasi tersebut.
Untuk itu, ujar dia, seharusnya regulasi mengenai kawasan konservasi itu sebaiknya direvisi kembali karena menggusur kepentingan masyarakat nelayan tradisional dan masyarakat hukum adat, serta dinilai bertentangan dengan tafsiran Mahkamah Konstitusi terkait pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Sebagaimana diketahui, Peringatan Hari Nusantara 2016 yang secara nasional dilakukan di Lembata, Nusa Tenggara Timur, dinilai akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke pulau yang terkenal dengan tradisi menangkap ikan paus tersebut.
"Peringatan Hari Nusantara 2016 yang dilaksanakan di Lembata ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi Kabupaten ini khususnya dalam hal pariwisata, mengingat seluruh pejabat-pejabat dari 34 provinsi hadir di sini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu saat ditemui di sela-sela peringatan Hari Nusantara di Lembata, Selasa (13/12).
Lembata, menurut dia, mempunyai banyak lokasi pariwisata termasuk wisata laut dan wisata budaya. Salah satu wisata yang dikenal adalah menangkap ikan paus dengan cara tradisional yang diturunkan secara turun-temurun oleh masyarakat nelayan Lamalera, Kabupaten Lembata. (*)
Berita Terkait
Dokter bantah isu penyakit TB yang diderita anak-anak tidak menular
Senin, 25 Maret 2024 9:05 Wib
Menparekraf: Perayaan kulminasi matahari bisa picu pariwisata Pasaman
Sabtu, 23 Maret 2024 17:06 Wib
BMKG usulkan kawasan Bonjol sebagai Geopark Equatorial ke UNESCO
Sabtu, 23 Maret 2024 17:05 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Padang bayarkan jaminan klaim Rp 1,5 miliar di Mentawai
Jumat, 22 Maret 2024 15:05 Wib
KPU RI sebut rekapitulasi hari terakhir akan berlangsung singkat
Rabu, 20 Maret 2024 15:47 Wib
Tim Safari Ramadhan Dharmasraya kunjungi 52 masjid, turun serentak hari ini
Rabu, 20 Maret 2024 12:45 Wib
Hari ketujuh pencarian korban kapal Yuiee Jaya II di Selayar
Selasa, 19 Maret 2024 11:35 Wib
Hari ke-4 di Pessel, TRC dan MRT Semen Padang bersihkan lumpur Fasum dan kirim tim medis ke empat lokasi
Jumat, 15 Maret 2024 9:55 Wib