Sumbar Upayakan Kerja Sama Budidaya Ikan dengan Norwegia

Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno berharap bisa menjalin kerja sama dengan AquaOptima, perusahaan budidaya ikan dari Norwegia untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah itu.

"Perusahaan ini telah melakukan budi daya ikan di Kabupaten Yapen, Papua dan berhasil. Kita berharap mereka mau melakukan transfer ilmu pada nelayan dan instansi yang berkaitan dengan perikanan di Sumbar," kata gubernur usai menghadiri Seminar Nasional Peluang dan Potensi Kemaritiman di Kawasan Samudera Hindia di Padang, Senin.

Ia mengatakan AquaOptima melakukan budi daya ikan dengan sistem Recirculation Aquaculture Systems (RAS) dan terbukti berhasil dalam usahanya membudidayakan ikan di darat menggunakan tanki khusus.

"Bahkan ikan laut seperti tuna juga bisa dikembangkan dengan sistem ini. Ilmu ini yang kita harap bisa diserap oleh pemangku kepentingan di Sumbar," ujarnya.

Irwan bahkan langsung meminta kesediaan CEO AquaOptima Brge Sraas yang ikut menjadi salah seorang pembicara dalam seminar untuk bisa memberikan ilmunya dengan sistem kerjasama dan mendapatkan sambutan positif.

"Kita akan usahakan kerjasama tersebut terwujud saat kunjungan ke Norwegia dalam beberapa minggu ke depan," katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri mengatakan potensi perikanan Sumbar baik tangkap maupun budidaya sangat besar untuk bisa dikembangkan.

"Kita punya daerah laut yang besar tersebar pada tujuh kabupaten dan kota. Ini potensial untuk perikanan tangkap dan budi daya laut. Kita juga punya lahan dan air tawar yang mencukupi untuk budidaya air tawar. Jadi potensinya memang masih sangat mungkin untuk dikembangkan," katanya.

Menurutnya untuk perikanan tangkap, sebagian besar nelayan masih menggunakan kapal tradisional di bawah 30 GT sehingga tidak bisa mencari ikan jauh ke tengah samudra.

"Padahal potensi ikan tuna kita cukup besar. Tetapi nelayannya tidak ada," kata dia.

Ke depan ia berharap kerja sama dengan AquaOptima tersebut bisa menjadi solusi bagi perikanan di Sumbar. (*)