Dewan Pers: Media Cetak harus Berbenah

id dewan pers

Padang, (Antara Sumbar)- Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Imam Wahyudi mengatakan media cetak seperti koran harus berbenah karena saat ini pembacanya mulai beralih ke media elektronik.

"Gaya hidup masyarakat saat ini sudah berubah, jika dulunya mereka membeli koran setiap pagi maka sekarang dengan telepon pintar," katanya pada kegiatan Diskusi Efektifitas Pemanfaatan Media Publik Dalam Menunjang Pelaksanaa Tugas dan Fungsi Humas di DPRD Sumatera Barat, Selasa.

Ia mengatakan pada era globalisasi ini semua informasi yang diinginkan publik dapat dengan mudah diakses dari telepon pintarnya.

Oleh sebab itu, ujarnya media cetak juga harus bisa mengikuti arah gaya hidup masyarakat saat ini agar media cetak tidak ditinggalkan.

Jika media cetak tidak mau berubah dan mengandalkan keuangan dari iklan dan pariwara saja, terangnya maka cepat atau lambat media tersebut bisa tidak terbit lagi.

"Data dari tahun 2008 hingga 2012 pembaca koran pindah kemedia elektronik 100 persen," ujarnya.

Selain itu, katanya saat ini ada sekitar 43.300 media dalam jaring atau online dan hanya 211 diantaranya yang terverifikasi, untuk media cetak terdapat 2.000 media yang terverifikasi adalah 567.

Namun, ujar dia masyarakat pada umumnya mudah percaya denga berita yang beredar di internet meskipun medianya belum terverifikasi, untuk itu media cetak yang telah diverifikasi untuk dapat berbenah ke media online.

Ia mencontohkan saat ini banyak anak muda yang menjadi jutawan berasal dari internet, seperti upload video ke youtube, fot di instagram. "Dengan viewnya yang banyak mereka mendapat honor dari google," ujarnya.

Sementara Direktur Pengelolaan Media Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sunaryo mengatakan saat ini media memang memerlukan perubahan untuk dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan publik.

"Masyarakat saat ini mudah dipengaruhi oleh media, untuk itu media diimbau untuk benar-benar membuat berita yang tidak mementingkan golongan tertentu," ujarnya. (*)