Pakar: Sastra Diajarkan Secara Khusus

id sastra

Padang, (Antara Sumbar) - Pakar Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat (Sumbar) Yanuar Asri mengatakan pengajaran sastra perlu dilakukan secara khusus.

"Jika pengajaran dilakukan secara khusus maka generasi muda dapat menyerap nilai-nilai yang terkadung dalam sastra tersebut dengan baik," katanya di Padang, Senin.

Ia mengatakan selama ini pelajaran sastra terintegrasi dengan bahasa. Jika seperti itu maka pengajaran sastra di tingkat pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi tidak akan berjalan secara maksimal.

"Sastra penting untuk pembentukan keperibadian, oleh karena itu diperlukan adanya kurikulum tersendiri dibidang itu," ujarnya.

Menurutnya seharusnya pengajaran sastra tidak dicampurkan dengan pelajaran bahasa karena mengingat begitu pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam sastra tersebut.

"Terutama untuk membentuk karakter dan pola pikir," tambahnya.

Sebelumnya Sastrawan Taufiq Ismail mengatakan siswa SMA hanya menulis 3-15 karangan per tahun.

"Banyak sekali tugas mengarang cuma satu kali setahun seperti Shalat Idulfitri. Itu judulnya sama dari Sabang sampai Merauke: Berlibur ke rumah nenek," ujarnya.

Menurutnya cara pandang baru pengajaran sastra di sekolah harus membuat siswa memasuki sastra secara asyik, nikmat, dan gembira.

"Siswa membaca langsung karya sastra, seperti puisi, cerita pendek, novel, drama, dan esai. Bukan melalui ringkasannya," katanya. (*)