BPBD Agam Gelar Simulasi Pemadaman Kebakaran Bagi KSB

id simulasi pemadaman kebakaran

BPBD Agam Gelar Simulasi Pemadaman Kebakaran Bagi KSB

Ilustrasi - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melakukan atraksi pemadaman api melalui udara di Ruangan Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Padang. (ANTARA SUMBAR/Eko Fajri)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengadakan simulasi pemadaman kebakaran bagi Kelompok Siaga Bencana Nagari atau Desa Adat Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu.

Kepala Pelaksana BPBD Agam Bambang Warsito di Banuhampu, Selasa, mengatakan kegiatan itu dititikberatkan pada penyuluhan agar warga terutama bagi kaum ibu supaya tidak panik saat melihat api.

"Di kegiatan ini kami titik beratkan pada cara memadamkan api secara tradisional menggunakan karung basah. Anggota KSB dan ibu-ibu juga diberi kesempatan untuk mempraktikannya. Intinya agar saat kebakaran terjadi warga tidak langsung panik dan dapat segera mengambil tindakan penanggulangan," katanya.

Dalam sosialisasi dan simulasi tersebut, pihaknya juga mengundang siswa sekolah untuk terlibat agar bersama anggota Kelompok Siaga Bencana (KSB), para siswa dapat sama-sama memahami tindakan yang perlu dilakukan saat bencana.

Menurut dia, secara umum setiap kecamatan di Kabupaten Agam merupakan wilayah rawan bencana terutama longsor.

"Pemahaman mengenai penanggulangan bencana baik alam maupun non alam penting untuk diketahui sehingga sosialisasi dilakukan secara rutin. "Bila kemudian terjadi bencana paling tidak warga paham apa yang harus dilakukan sehingga dapat menghindari korban jiwa," ujarnya.

Seorang anggota KSB Nagari Pakan Sinayan, Syahrul mengatakan, dalam sosialisasi itu anggota KSB bersama masyarakat setempat lainnya juga mendapat pengetahuan lain terkait bencana alam.

"Nagari kami berada di lereng Gunung Marapi, jadi kami juga mendapat informasi penanggulangan kebencanaan bila gunung meletus dan bencana lain seperti gempa dan longsor," ujarnya.

Terkait simulasi pemadaman kebakaran, menurut dia, hal tersebut penting diketahui karena mayoritas warga di daerah itu menggunakan kompor gas untuk keperluan memasak.

"Informasi pemadaman api secara tradisional yang telah diberikan sangat bermanfaat. Bila terjadi kebakaran, kami dapat segera menanggulangi sebelum semakin membesar dan bantuan dari BPBD sampai," katanya. (*)