Produksi Anggur Global Turun Lima Persen Pada 2016

id Anggur

Produksi Anggur Global Turun Lima Persen Pada 2016

Anggur (wine). (Antara)

Paris, (Antara Sumbar) - Produksi anggur (wine) di seluruh dunia diperkirakan mencapai 259 juta hektoliter (Mhl) pada 2016, turun lima persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Organisasi Internasional Tanaman Anggur dan Anggur (OIV) mengumumkan di Paris, Kamis.

Menurut OIV, konsumsi anggur global diperkirakan mencapai antara 239,7 hinggan 246,6 juta hektoliter.

Italia akan menjadi produsen anggur terkemuka di dunia, dengan volume produksi 48,8 juta hektoliter. Diikuti oleh Prancis dan Spanyol, masing-masing pada 41,9 juta hektoliter dan 37,8 juta hektoliter, OIV memperkirakan.

Sebagai produsen anggur terbesar keempat tahun ini, produksi di Amerika Serikat diperkirakan mencapai tingkat rekor baru pada 2016, atau 22,5 juta hektoliter, sementara produksi Australia diperkirakan sebesar 12,5 juta hektoliter, naik lima persen dibandingkan dengan 2015 dan relatif stabil selama periode 2012-2015, menurut OIV.

Tiongkok, pasar anggur utama dunia baru, mempertahankan tingkat produksi 11,5 juta hektoliter pada 2016, mengamankan tempatnya sebagai penghasil anggur terbesar keenam di dunia, kata OIV.

Di Amerika Selatan, produksi dari tiga produsen utama, Argentina, Chili dan Brazil, menurun, kata organisasi, menambahkan Argentina mencatat penurunan tajam padsa 2016 dengan produksi 8,8 juta hektoliter, 35 persen lebih rendah dari 2015.

Pada saat yang sama, produksi anggur di Chile tahun ini diperkirakan akan jatuh menjadi 10,1 juta hektoliter, tingkat yang sangat dekat dengan 2014 (10,5 juta hektoliter), mencatat penurunan relatif signifikan terhadap 12,9 juta hektoliter anggur yang diproduksi pada 2015. Produksi Brazil jatuh ke 1,4 juta hektoliter pada 2016, penurunan 50 persen dibandingkan 2015, OIV mengatakan, menjelaskan bahwa produksi dari tiga negara itu dipengaruhi oleh peristiwa iklim.

Afrika Selatan, dengan produksi 9,1 juta hektoliter, melihat tingkat produksinya pada 2016 menurun sebesar 19 persen dari 2015, menurut OIV. (*)