Konferensi Internasional Batusangkar Bahas Integrasi Iptek

id Konferensi

Konferensi Internasional Batusangkar Bahas Integrasi Iptek

Narasumber Konferensi Internasional Batusangkar foto bersama dengan Bupati Irdinansyah Tarmizi, Rektor IAIN Batusangkar Kasmuri, Direktur Pascasarjana Syukri Iska, dan Forkopimda Tanah Datar usai dijamu makan malam di Indo Jolito Batusangkar, Sabtu (15/10). (ANTARA SUMBAR/Irfan Taufik)

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Konferensi Internasional Batusangkar atau Batusangkar International Conference (BIC) yang digelar Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar membahas integrasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu keagamaan.

"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mengapresiasi dilaksanakannya konferensi ini untuk mencari format yang tepat dalam mengintegrasikan Iptek dengan ilmu agama," kata Gubernur Sumbar diwakili Kepala Biro Bina Sosial Setdaprov Syahril saat membuka BIC I di Kampus IAIN Batusangkar, Sabtu.

Ia menyebut selama ini di tengah masyarakat terjadi dikotomi atau perbedaan yang mencolok antara ilmu pengetahuan umum dengan ilmu keagamaan.

"Namun pada hakekatnya kedua ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan," katanya.

Sementara itu, Rektor IAIN Batusangkar Dr. Kasmuri menyampaikan tema konferensi saat ini tentang integrasi dan interkoneksi Iptek, refleksi dari pelaksanaan ajaran agama Islam secara menyeluruh, sudah sesuai dengan visi dan misi IAIN Batusangkar.

"Visi dan misi kita menjadikan keilmuan yang integratif dan interkonektif, berkearifan lokal dan bereputasi global," tuturnya.

Ia menjelaskan kajian integrasi dan interkoneksi tersebut bukan hanya sekedar mencarikan ayat atau hadis yang relevan dengan materi pelajaran, melainkan sebagai landasan filosofi keilmuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Sebagian besar masyarakat internasional termasuk Indonesia masih sulit melepaskan diri dari pemikiran dikotomi ilmu pengetahuan (ilmu agama dan ilmu umum)," katanya.

Direktur Program Pascasarjana IAIN Batusangkar Dr. Syukri Iska mengatakan nara sumber dari kegiatan internasional ini berasal dari empat negara yaitu Arab Saudi, Malaysia, Brunai, dan Indonesia.

"Pembicara utama kegiatan konferensi ini adalah Rektor Universitas Sains Islam Malaysia Prof. Dato Musa Ahmad, kemudian Al Imam Muhamad Ibnu Saud Islamic University Arab Saudi Dr. Muhammad Shofa Haqy, Guru Besar UIN Malang Prof. Imam Suprayogo, dan Universitas Brunei Darusalam Prof. Datuk Osman Bakar," katanya.

Ia menyebut dalam pelaksanaan konferensi pertama ini pihaknya mencoba mewujudkan sistem pendidikan yang integratif dan interkoneksi antara ilmu agama dengan ilmu umum lainnya.

"Konferensi internasional ini kita upayakan terlaksana secara kontiniu dengan berbagai kegiatan ilmiah dalam bentuk forum diskusi atau seminar," harapnya.

Iven BIC I ini diikuti sebanyak 300 orang peserta yang berasal dari direktur Pascasarjana PTKI, dosen, mahasiswa, guru SLTA, dan pemerhati pendidikan. (*)