Kenikmatan Nasi Padang Yang Membuat Lidah Bergoyang

id Nasi Padang

Kenikmatan Nasi Padang Yang Membuat Lidah Bergoyang

Ilustrasi (Antara)

Sepiring nasi panas berlinang kuah gulai berwarna kuning kecokelatan dinikmati dengan sepotong rendang sapi, beberapa sendok sambal lado serta sayur nangka adalah perpaduan sempurna hidangan yang akan membuat lidah anda bergoyang.

Amboi sedapnya, "sabana lamak", nasi Padang adalah kombinasi makanan sempurna dengan beragam pilihan lauk tak lupa gulai berbahan santan yang gurih dan sedap.

Selain lauk yang variatif mulai dari olahan daging, ikan hingga jeroan , nasi Padang lengkap dihidangkan dengan beragam sayur mulai dari nangka, daun singkong hingga jengkol dan petai.

Jika tak percaya datanglah ke rumah makan Padang, silahkan duduk tak lama beragam lauk yang variatif akan dihidangkan pelayan lengkap dengan nasi panas yang masih mengepul.

Sendoklah kuah gulai nan gurih dan sedap itu ke permukaan nasi, raup sepotong dendeng balado, suap dengan tangan langsung, "mantap bana" apalagi ketika perut lapar.

Karena kenikmatan tersebut nasi Padang menjadi salah satu menu yang mudah dijumpai sehingga hampir pada seluruh daerah di Indonesia bertebaran rumah makan masakan Padang.

Sensasi nasi Padang yang "maknyus" tersebut membuat seorang pria asal Norwegia Audun Kvitland Rostad tergila-gila hingga menciptakan lagu berjudul Nasi Padang yang videonya diunggah melalui situs YouTube.

Lagu dalam bahasa Inggris yang diunggah melalui akun Kvitland pada 4 Oktober 2016 mendapat sambutan hangat dan luar biasa netizen di dunia maya.

"Hai nama saya Audun, saya berasal dari Norwegia. Musim panas lalu saya jalan-jalan ke Indonesia selama beberapa minggu. Seketika itu saya jatuh cinta. Jadi saya membuat lagu ini," ucap Audun, mengawali lagu.

Dalam lirik lagu tersebut bahkan ia siap menikahi jika nasi Padang itu seorang perempuan. Rasanya kehidupan kurang lengkap jika belum makan nasi Padang.

"Bila kau adalah manusia, aku akan menikahimu...." demikian penggalan lirik lagunya.

Pria yang mengaku penggemar berat nasi Padang itu juga menyebut kenikmatan sambal hijau dan sensasi mencuci tangan menggunakan "kobokan".

Dengan memainkan gitar dalam lirik lagu ia mengatakan rasa paling lezat yang pernah dicoba dalam hidup adalah Nasi Padang dan hidup terasa kurang jika belum menyantapnya.

Melalui lirik sederhana dan dimainkan dengan musik jenis pop video tersebut membuat Nasi Padang menjadi topik populer di jejaring sosial twitter.

Pada lagu tersebut Audun juga menyarankan agar menyantap nasi Padang menggunakan tangan karena akan terasa lebih nikmat.

Video berdurasi tiga menit 10 detik itu kini telah ditonton 300 ribu kali dan mendapat sambutan hangat serta apresiasi pengguna internet.

Suara dan musiknya bagus, kreatif dan keren , ujar Farah salah seorang warga Padang yang telah menyaksikan video tersebut.

Praktisi kuliner asal Padang, Dian Anugrah menilai Audun terkesima ketika datang ke Rumah Makan Padang karena disajikan begitu banyak hidangan.

"Satu per satu dicicip dipadu nasi nan hangat, sehingga menciptakan sensasi rasa yang beda, kuah gulai gurih dari paduan santan, cabai dan lauk pastinya menggoyang lidah," katanya.

Ia mengatakan salah satu faktor yang membuat nasi Padang menjadi enak karena dalam satu suapan ada banyak variasi dan semuanya mengandung kejutan rasa.

Menurutnya para pencicip nasi Padang dari luar negeri biasanya terkesan karena banyak pilihan lauk, gulai dan semua disajikan satu sehingga ada beragam varian rasa di lidah dalam satu waktu.

"Gurihnya makanan Padang, paduan sambal lado, gulai, kerupuk, lauk itu memang gurih dan membuat ketagihan di lidah banyak orang," ujar dia yang merupakan pemilik usaha Rendang Minang Culinary.

Ketika perut lapar, nasi mengepul hangat, dipadu dengan sajian lauk yang warna warni meriah di depan mata, disajikan ramai pastinya mengundang decak kagum dari orang yang baru pertama kali mencicipi kegurihan masakan Minang, lanjutnya.

Tidak hanya itu dalam penyajian Nasi Padang juga unik pelayan biasanya akan membawa hidangan bertumpuk menggunakan tangan dengan cekatan dan rapi.

Terkait nasi Padang yang diterima hampir semua kalangan dengan indikator hampir di semua daerah dijumpai rumah makan Padang, Dian menilai hal itu tercipta karena karena tradisi merantau orang Minang.

Mereka yang merantau awalnya bawa rendang dan dicicip oleh orang di Tanah Rantau, banyak yang suka sehingga timbul kepercayaan diri membuka rumah makan, katanya.

Ia menilai proses akulturasi kuliner selama ratusan tahun ini menghasilkan ketagihan sehingga Nasi Padang mudah diterima cita rasanya.

Tidak hanya enak makan di rumah makan, coba juga sesekali menyantap nasi Padang yang dibungkus, harumnya daun pisang menambah cita rasa penikmatnya.

Menariknya jika membeli Nasi Padang untuk dibungkus maka porsi yang diberikan akan lebih banyak ketimbang makan di tempat.

Dian menilai ada beberapa alasan namun yang paling relevan adalah karena dahulu biasanya bungkus itu untuk dimakan lebih dari satu orang.

Sehingga sebagai bentuk toleransi pada mereka yang mungkin kurang uang tapi ingin makan nasi Padang bisa sebungkus berdua hingga bertiga, katanya.

"Atau untuk mereka yang ingin makan enak tapi dana terbatas sehingga pilihannya bungkus dan bisa makan ramai-ramai," kata dia.

Duta Kuliner

Sementara Kementerian Perdagangan mengapresiasi lagu Nasi Padang yang diciptakan Audun karena akan memperkuat merek makanan asal Sumbar yang selama ini sudah populer.

"Lagunya bagus, suaranya juga oke saya usulkan yang bersangkutan jadi duta kuliner, kata Kepala Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini.

"Orang luar saja bangga dengan produk kita, tentu kita harus lebih mencintai produk negeri sendiri," katanya.

Ia mengatakan akan mencari tahu siapa Audun Kvitland Rostad dan memberikan apresiasi atas lagu yang diciptakan tersebut.

Menanggapi Lagu Nasi Padang yang diciptakan Audun Gubernur Sumbar Irwan Prayitno tersanjung atas kecintaan pria Norwegia itu pada cita rasa kuliner Minangkabau.

"Saya sudah menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih saya kepada Kvitland melalui Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, HE Stig Traavik," katanya.

Ia berharap Audun bisa hadir dan turut mendukung kampanye wisata dan budaya Sumatera Barat dalam World Halal Tourisms Award 2016, yang akan diadakan pada 17 Oktober - 25 November 2016.

"Jika hadir, kami sajikan lebih banyak lagi kuliner Minang, mungkin akan terbit beberapa album lagu dari Kvitland. Akan terbayang judul lagu "Gulai Tunjang", "Itiak Lado Hijau", "Randang", "Gulai Kapalo Kakap" dan lainnya , karena kekayaan kuliner Minangkabau memang banyak sekali," katanya. (*)