BPBD-PK Imbau Warga Waspadai Hujan Disertai Badai

id Rudy Rinaldy

BPBD-PK Imbau Warga Waspadai Hujan Disertai Badai

Kepala BPBD-PK Padang, Rudy Rinaldy. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau warga untuk mewaspadai hujan lebat disertai badai yang melanda daerah tersebut sejak Rabu Subuh.

"Kami mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan mengantisipasi beberapa bangunan atau tonggak yang tinggi mencegah terjadinya bencana dari hujan dan angin," kata kepala BPBD- PK Rudy Rinaldy, di Padang, Rabu.

Menurutnya imbauan ini juga ditujukan bagi warga yang tinggal di beberapa daerah rawan banjir.

Sebab hujan dan angin kali ini dinilai akan sedikit mengejutkan dengan ritme yang berubah-ubah tiba-tiba panas kemudian hujan dan sebaliknya atau angin saja.

Untuk itu sedini mungkin katanya, warga mengantisipasi dengan menyiapkan payung, mantel hujan kemudian mengupayakan ke daerah bebas banjir dan sebagainya.

"Kondisi hujan ini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan dan tidak tertutup kemungkinan akan lebih lama waktunya," tambahnya.

Dia menyebutkan dari informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika hujan dan badai ini terjadi akibat adanya fenomena La Nina.

Pada kondisi ini katanya, pada atmosfer utara dan selatan khatulistiwa termasuk perairan barat Sumbar terjadi tekanan rendah.

Adanya pertemuan kedua massa tersebut terjadi konvergensi, pusaran angin dan tekanan rendah hingga netral yang memudahkan munculnya awan hujan atau cumulonimbus.

Pada daerah yang terlewati awan ini akan terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

"Kota Padang, Pariaman dan Kepulauan Mentawai akan mengalami hal tersebut," ujarnya.

Adanya imbauan ini sedikit melegakan salah satu warga yang tinggal di Belimbing Osy (31) yang mengaku cemas dengan hujan lebat dan angin hari ini.

Sebab kata ibu tiga orang anak ini, seperti hujan terdahulu tempat tinggalnya di Perumnas Belimbing tergenang air.

Dia khawatir sejauh ini belum ada upaya dari pemerintah atau pengembang untuk mendalamkan selokan yang dangkal atau sengaja membuat saluran kanal untuk cegah banjir. (*)