Presiden Tinjau Penanganan Bencana Banjir di Garut

id jokowi, tinjau, penanganan, banjir, garut

Presiden Tinjau Penanganan Bencana Banjir di Garut

Ilustrasi - Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ibu Iriana Joko Widodo (kedua kanan) mengunjungi kampung nelayan di Purus, Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/7). Presiden membagikan ribuan paket sembako dan uang tunai untuk lansia warga miskin di tiga kecamatan di Kota Padang dan satu kecamatan di Kabupaten Padangpariaman. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww/16)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau penanganan pada masa tanggap darurat bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat (Jabar).

Presiden Jokowi bertolak dari Jakarta, Kamis pagi, menuju Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.

Dalam kunjungan kerjanya, Presiden akan meninjau secara langsung penanganan terhadap tanggap darurat bencana banjir di Garut.

Pada kesempatan tersebut, Presiden diagendakan untuk meninjau Posko Utama Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kodim 0611/Garut.

Setelahnya, Presiden dan rombongan akan menuju Pos Penanggulangan Bencana Banjir Kostrad.

Selain itu, Presiden juga direncanakan untuk mengunjungi Rumah Sakit Umum Dokter Slamet dan menemui para pengungsi di salah satu lokasi pengungsian yang berada di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Bencana banjir bandang menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Selasa (20/9).

Bupati Garut, Rudy Gunawan, langsung menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan terakhir.

Status tanggap darurat ditetapkan setelah mempertimbangkan banyaknya korban jiwa dan kerusakan materil akibat banjir tersebut.

Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan belasungkawa atas banjir bandang yang terjadi di Garut.

Juru bicara Kepresidenan, Johan Budi, dalam pernyataannya pada Rabu (21/9), mengatakan bahwa Presiden sudah memerintahkan Kementerian Sosial untuk terjun langsung dan berupaya membantu para korban.

"Secepatnya mengambil langkah yang perlu diambil terhadap korban ataupun fasilitas umum," ujarnya di kantor Presiden. (*)