Pemkab Solok Selatan Ajak Keltan Tangkar Benih

id sawah

Pemkab Solok Selatan Ajak Keltan Tangkar Benih

Petani menanam padi. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengajak kelompok tani (Keltan) melakukan penangkaran benih padi guna memenuhi kebutuhan benih petani di daerah itu.

"Selama ini masyarakat Solok Selatan enggan menjual gabah kering sehingga berdampak pada sulitnya menyediakan benih untuk kebutuhan masa tanam," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Solok Selatan, Del Irwan, di Padang Aro, Kamis.

Ia menjelaskan, sekarang dengan mengajak keltan untuk menangkar benih padi, minimal bisa memenuhi kebutuhan tanam setiap tahunnya.

Keltan terus diajak untuk bisa menangkar benih dan sekarang sudah ada lima keltan penangkar dengan produksi benih mencapai 18 ribu ton.

Produksi 18 ribu ton ini katanya, memang belum memenuhi kebutuhan tanam setiap tahunnya, sehingga harus mendatangkan benih dari luar daerah.

"Kebutuhan benih Solok Selatan setiap tahunnya 120 ribu ton dengan luas tanam 9.900 hektare, sedangkan lima penangkar yang dibina baru menghasilkan 18 ribu ton benih setiap tahunnya," jelasnya.

Dia menyebutkan, efek positif dari kebiasaan masyarakat tidak menjual gabah juga besar dimana sekarang Solok Selatan sudah swasembada pangan.

Khusus Solok Selatan katanya, kebutuhan beras setiap tahunnya hanya 40 ribu ton, sedangkan produksi mencapai 390.000 ton pertahun.

Seorang warga Solok Selatan Emil (75) mengatakan, masyarakat Solok Selatan menganggap tabu bila menjual gabah dan sampai sekarang kebiasaan itu masih bertahan.

"Masyarakat di sini beranggapan bila menjual gabah maka hasil panen berikutnya akan turun drastis sehingga tidak ada yang menjual gabah tetapi hanya jual beras," katanya.

Dia menjelaskan, setelah panen petani selalu membawa hasilnya pulang atau langsung ke tempat penggilingan.

Setelah jadi beras katanya, baru dijual sehingga kebutuhan mereka selalu terpenuhi setiap tahunnya.

Sebelumnya, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0309 Solok, Letkol Infanteri Irwan Harjatmono mengajak masyarakat untuk mempertahankan lahan jangan sampai beralih fungsi agar swasembada pangan bisa dicapai.

"Masyarakat harus berusaha mempertahankan sawah yang ada dan jangan sampai berkurang sebab lahannya sudah sulit," sebutnya. (*)